Gugus Tugas Jatim Bantah Adanya Konflik dengan Pemkot Surabaya

Sebut komunikasi dan koordinasi lancar

Surabaya, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur kerap diisukan memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Apalagi setelah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa RSUD dr Soetomo sebagai rumah sakit milik Pemprov Jatim menolak bantuan dari pemkot. Namun, pihak Gugus Tugas Jatim menyangkal hal tersebut dan mengatakan hubungan mereka baik-baik saja.

1. Joni anggap hubungan pemprov-pemkot mesra

Gugus Tugas Jatim Bantah Adanya Konflik dengan Pemkot SurabayaKetua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Jatim, dr. Joni Wahyuhadi. Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Kepresidenan

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi mengatakan, selama ini hubungan antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim baik-baik saja. Ia mengklaim bahwa tidak terjadi kegagalan koordinasi karena setiap hari mereka berhubungan untuk membahas data COVID-19 terkini.

"Hubungannya mesra. Tiap hari, sore itu kami selalu kontak-kontakan. Dinas kesehatan Provinsi, Gugus Tugas Provinsi, kami koordinasi semua dinas kesehatan kota dan kabupaten. Setelah Pak Yuri mengumumkan dan dikirim ke provinsi, provinsi ngirim ke kota," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi, Senin malam (29/6).

2. Sebut komunikasi lancar

Gugus Tugas Jatim Bantah Adanya Konflik dengan Pemkot SurabayaKetua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Ia menyebutkan, salah satu staf Pemkot Surabaya yang setiap harinya bertugas untuk berhubungan dengan Gugus Tugas Jatim juga berkomunikasi secara lancar. Koordinasi kedua belah pihak, utamanya terkait penanganan COVID-19, tak ada masalah.

"Dengan kawan-kawan Kota (pemkot) Surabaya juga kami telepon-teleponan terus. Yang di sini Bu Ina namanya biasanya. Dokter Jibril itu juga kontak-kontakan," lanjut Joni.

Baca Juga: Ajudan Ketua Rumpun Gugas Jatim Positif COVID-19, Satu Lainnya Reaktif

3. Kadinkes Surabaya hadir dalam pertemuan di RSUD dr Soetomo

Gugus Tugas Jatim Bantah Adanya Konflik dengan Pemkot SurabayaKepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat ditemui di kampanye pencegahan anak stunting, Rabu (18/12). IDN Times/Fitria Madia

Selain itu, Joni yang juga merupakan Dirut RSUD dr Soetomo merasa selalu membuka kesempatan jika pihak Pemkot Surabaya hendak melakukan koordinasi ke tempat mereka. Ia pun memberikan contoh sebuah foto di mana tampak Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita hadir pada foto tertanggal 22 Juni 2020 tersebut.

"Ini kunjungan Bu Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Bu Feny ke RSUD Soetomo. Diskusi dengan kami, baru saja. Saya mau cerita tentang Soetomo karena saya direktur Soetomo," ungkap Joni.

4. Risma merasa kesulitan berkoordinasi dengan RSUD dr Soetomo

Gugus Tugas Jatim Bantah Adanya Konflik dengan Pemkot SurabayaWali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud di kaki dokter

Sebelumnya, Risma mengatakan bahwa pihaknya kesulitan berkomunikasi dengan RSUD dr Soetomo. Bahkan, bantuan dari Pemkot Surabaya juga ditolak. Puncaknya, Risma menangis sembari memegangi kaki seorang dokter senior dari RSUD Dr. Soetomo di tengah audiensi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, Senin pagi.

"Tapi gak bisa Rumah Sakit dr Soetomo, pak. Kami gak bisa. Kami bisa sama rumah sakit lain, pak. Kami gak bisa masuk ke sana," keluh Risma.

Baca Juga: Risma Menangis Sambil Bersujud di Kaki Dokter, Ini Alasannya

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya