Fenomena Spirit Doll, Pakar Psikolgi Unair Khawatir Mental Para Artis

Jika sudah berlebihan bisa dibawa ke psikolog

Surabaya, IDN Times - Mulai Ivan Gunawan, Celine Evangelista, hingga Lucinta Luna kini sudah memperkenalkan boneka arwah atau spirit doll yang mereka asuh. Tren ini semakin marak terjadi di kalangan pesohor negeri. Namun, pakar psikologi dari Universitas Airlangga (FPsi UNAIR) Prof. Dr. Nurul Hartini, S.Psi., M.Kes., Psikolog, meminta agar fenomena tersebut menjadi perhatian lebih lanjut.

"Ketika seseorang menganggap boneka tersebut hidup dan percaya bahwa mereka akan bertumbuh besar, maka hal itu telah keluar dari batas akal sehat. Perilaku tersebut menjadi keanehan tersendiri yang disebabkan oleh berbagai faktor,” ujar Nurul, Minggu (9/1/2022).

1. Diduga marak untuk mendapatkan sensasi

Fenomena Spirit Doll, Pakar Psikolgi Unair Khawatir Mental Para ArtisIvan Gunawan bersama boneka yang sudah dianggapnya anak (instagram.com/ivan_gunawan)

Nurul menjelaskan, salah satu faktor maraknya spirit doll ini kemungkinan sensasi popularitas yang timbul di kalangan artis. Para selebritas mendapat sorotan tambahan ketika mereka mengumumkan boneka arwah yang diasuhnya. Namun, jika tren ini terus digembar-gemborkan secara berlebihan, ia khawatir akan berujung ke kesehatan mental.

“Karena apabila perilaku tersebut dibiarkan terjadi secara terus-menerus, maka akan berdampak terhadap kondisi kesehatan mental seseorang. Jika ketidakwajaran itu tidak segera dihentikan, maka berisiko pada keadaan psikopatologinya (ketidakstabilan fungsi kejiwaan yang meliputi indera, kognisi, dan emosi, Red). Segala kondisi berisiko harus ditangani sedini mungkin agar tidak semakin sulit untuk mengembalikan kepada kondisi yang rasional dan realistis,” jelasnya.

2. Boneka sebenarnya bisa jadi terapi psikologis

Fenomena Spirit Doll, Pakar Psikolgi Unair Khawatir Mental Para ArtisLowongan Kerja Baby Sitter untuk boneka spirit doll. (tiktok.com/@alejandro_nasution1)

Boneka sebenarnya bisa menolong psikologis seseorang sebagai salah satu strategi pemulihan mental (coping stress). Nurul mencontohkan, kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang pernah kehilangan sang buah hati. Boneka dapat menjadi terapi psikologis bagi pasien.

"Karena secara psikologis juga boneka bisa menjadi sarana penyegaran pikiran bagi individu selama tidak berlebihan dan harus tetap di bawah pendampingan dari psikolog atau psikiater,” tuturnya.

Namun, merawat boneka secara berlebihan bisa mengarah ke perilaku negatif yang melampaui batas kewajaran. Tindakan ini pun harus segera dihentikan agar tidak terjebak pada situasi yang kurang sehat secara psikologis.

Baca Juga: Mahalnya Spirit Doll, Boneka yang Lagi Tren Diadopsi Para Artis

3. Jika merawat boneka secara berlebihan patut dikhawatirkan

Fenomena Spirit Doll, Pakar Psikolgi Unair Khawatir Mental Para Artisinstagram.com/furiharun

Nurul pun berpesan kepada orang-orang yang dekat dengan para peilik spirit doll ini untuk membantu mereka keluar dari tindakan-tindakan di luar batas kewajaran. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menanyakan penyebab mereka untuk bertindak demikian

 “Selagi jawabannya masih rasional, ya tidak apa-apa,” imbuhnya.

Namun, jika pemilik spirit doll tersebut sudah bertindak berlebihan hingga menganggap boneka itu hidup, mereka harus segera dihentikan. Bahkan, Nurul menyarankan agar mereka diawa ke psikolog atau psikiater.

“Kuncinya adalah rasional, realistis, dan proporsional. Selama tiga hal itu terpenuhi, maka kita senantiasa objektif dalam memikirkan, merasakan, dan melakukan segala hal,” pungkasnya.

Baca Juga: 9 Potret Spirit Doll Versi Netizen, Gak Kalah Menggemaskannya!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya