Ditanya Beda Sinovac dan AstraZeneca, Menkes: Nanti Membingungkan

Dia divaksin cacar tak pernah bertanya

Surabaya, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin enggan menjelaskan perbedaan vaksin COVID-19 dari Sinovac dan AstraZeneca. Ia menganggap, perbedaan merek vaksin itu tak terlalu berpengaruh dan malah membuat warga semakin bingung jika harus dijelaskan satu persatu.

1. Budi tak pernah bertanya mengenai merek vaksin cacar yang digunakan

Ditanya Beda Sinovac dan AstraZeneca, Menkes: Nanti MembingungkanMenteri Kesehatan. Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi kantor PWNU Jatim untuk memantau vaksinasi, Selasa (23/3/2021). IDN Times/Fitria Madia

Hal tersebut disampaikan oleh Budi usai memantau vaksinasi AstraZeneca untuk 100 kiai di Kantor PWNU Jatim. Ia mengatakan bahwa saat dulu ia mendapatkan vaksinasi wajib seperti vaksin cacar, ia tak pernah bertanya merek apa yang disuntikkan ke tubuhnya.

"Saya dulu divaksin cacar tidak pernah tanya mereknya apa padahal banyak. Saya baru tahu waktu jadi menteri vaksin cacar mereknya banyak sekali. Saya divaksin meningitis juga tidak pernah tanya mereknya apa," ujar Budi, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga: PWNU Jatim: Vaksin COVID-19 yang Datang ke Indonesia Halal!

2. Masyarakat lebih baik percaya pada pemerintah

Ditanya Beda Sinovac dan AstraZeneca, Menkes: Nanti MembingungkanMenteri Kesehatan. Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi kantor PWNU Jatim untuk memantau vaksinasi, Selasa (23/3/2021). IDN Times/Fitria Madia

Lebih lanjut, Budi menganggap bahwa jika kita terlalu banyak penjelasan terkait perbedaan antar merek vaksin, masyarakat akan semakin bingung. Lebih baik, warga mempercayakan jenis vaksin yang digunakan kepada pemerintah.

"Saya tahun lalu bisa naik haji lagi dan divaksin meningitis. Saya baru tahu vaksin meningitis itu juga banyak. Itu akan membingungkan kita semua," tuturnya.

3. Vaksin aman selama disetujui WHO dan BPOM

Ditanya Beda Sinovac dan AstraZeneca, Menkes: Nanti MembingungkanMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi kantor PWNU Jatim untuk memantau vaksinasi, Selasa (23/3/2021). IDN Times/Fitria Madia

Ia meminta  agar masyarakat tenang dan tidak lagi mempermasalahkan perbedaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Apalagi, para ulama di Jatim sudah bersedia untuk mendapat vaksinasi AstraZeneca dan menjadi contoh bagi masyarakat lain.

"Yang penting sudah disetujui WHO dan BPOM. Kalau sudah disetujui BPOM dan WHO itu artinya aman," ungkapnya.

Baca Juga: PWNU Jatim: Vaksin COVID-19 Hukumnya Wajib, Termasuk AstraZeneca

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya