Ditagih Bayar Gaji ke-13 ASN, Risma: Duite Ra Ono

Surabaya, IDN Times - Para pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya telah lama menagih gaji ke-13 yang belum cair. DPRD Kota Surabaya juga sering mendesak Pemkot untuk segera mencairkan dana tersebut. Namun, Pemkot Surabaya selalu bungkam ketika ditanya soal kepastian cairnya gaji ke-13.
1. Keuangan tidak mencukupi
Setelah lama bungkam, akhirnya pihak Pemkot Surabaya mau angkat bicara. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menjelaskan bahwa saat ini kondisi keuangan Pemkot Surabaya memang sedang tidak cukup untuk membayar gaji ke-13 tersebut. "Saya sebenarnya tdak ada masalah. Ini loh kemarin kejadian teroris, itu nggak tercapai pendapatan," ujarnya ketika ditemui di lobby Balai Kota Surabaya, Jumat (5/10).
2. Terdesak membayar kontrak rekanan
Kondisi keuangan masih dirasa belum mencukupi membayar gaji ke-13 lantaran Pemkot harus melunasi kontrak dengan pihak ketiga. "Nanti aku nggak bisa bayar kontrak rekanan terus gimana? Makanya kami lihat kondisi PAK. Kalau memang ada uang ya kami bayar. Kami sudah ada ikatan dengan pihak ketiga terus gak dibayar, terus yang nanggung siapa?" ujarnya dengan nada meninggi.
3. Pendapatan belum mencapai target
Sempat dituding APBD masih berlebih, Risma menyangkalnya. Ia menuturkan jika setiap hari selalu mengontrol kondisi keuangan Pemkot melalui sekretaris daerah. "Jadi bukan nggak cair. Duite ra ono (duitnya gak ada). Pendapatan belum tercapai, sampai akhir bulan kemarin itu mestinya 72 persen tapi kami belum (mencapainya)," jelasnya.