Cuitan Anggota TGUPP DKI tentang Risma Bisa Berujung ke Ranah Hukum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, Marco Kusumawijaya menuliskan pendapatnya terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melalui media sosial Twitternya. Namun, cuitan Marco ini menuai protes dari Pemerintah Kota Surabaya.
Baca Juga: Risma Sebut Kondisi Sampah di Jakarta Menakutkan
1. Marco berikan pendapatnya tentang Risma dalam cuitan Twitter
Marco dalam akun pribadinya @mkusumawijaya menyampaikan rasa terimakasihnya atas ketersediaan Risma untuk membantu DKI Jakarta dalam menyelesaikan persoalan sampah. Namun, di akhir cuitannya, Marco sempat menyebut tentang anak Risma.
"Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya," ujar Marco dalam cuitannya, Rabu (31/7).
2. Pemkot sesalkan cuitan Marco
Cuitan tersebut pun mendapatkan respon dari akun resmi Humas Pemkot Surabaya @BanggaSurabaya. Mereka menyesalkan ujaran dari Marco.
"Terkait tweet yang disampaikan oleh @mkusumawijaya ini, kami menyesalkan hal tersebut karena menyerang secara personal Wali Kota Surabaya," tulis Humas Pemkot Surabaya, Kamis (1/8).
Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser ketika dikonfirmasi menjelaskan kekecewaan yang mereka alami. Menurutnya, meminta Risma menjadi kepala dinas merupakan suatu hal yang tidak pantas.
"Kita lihat lah. Karena ini wali kota lalu disuruh jadi kepala dinas. Terus kita pun juga, Ibu tidak ada urusan dengan hal-hal seperti itu," tuturnya di Pemkot Surabaya, Jumat (2/8).
3. Memungkinkan dibawa ke ranah hukum
Bahkan, Fikser mengatakan saat ini pihaknya tengah mempelajari cuitan Marco. Ia menduga akan ditemukan unsur-unsur pelanggaran hukum dari ujaran Marco yang dirasa menyinggung tersebut.
"Kita mempelajari. Twitter itu ada unsur-unsur tertentu gak. Tapi masih dalam proses pembelajaran. Kita masih diskusi bagian hukum," lanjutnya.
4. Risma hanya menjelaskan sesuai yang diminta
Fikser menjelaskan, isu tersebut berkembang ketika DPRD DKI Jakarta bersama Pemprov DKI Jakarta melakukan kunjungan ke Pemkot Surabaya untuk mempelajari bagaimana mereka melakukan pengelolaan sampah. Ketika itu, Risma menjelaskan apa saja yang telah mereka lakukan di Kota Surabaya.
"Sebagai tuan rumah yang baik, siapa pun yang datang beliau kalau bisa terima. Jadi tidak ada hal-hal yang ibu kepengin apalah-apalah. Gak ada lah. Itu kan tafsirnya orang-orang yang berbeda," pungkasnya.
Baca Juga: Anies Tolak Bantuan Risma Kelola Sampah Jakarta