CT Rendah, 92 Persen Pasien Klaster Madura di RSLI Amat Infeksius

Surabaya, IDN Times - Hingga saat ini varian virus corona yang menjangkit warga Bangkalan hingga membuat tenaga kesehatan meninggal masih belum diketahui. Namun, kondisi para pasien COVID-19 asal Bangkalan yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) dalam kondisi serupa yaitu sangat infeksius.
1. Pasien COVID-19 dari klaster Madura amat infeksius
Penanggungjawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan bahwa saat ini pihaknya merawat 145 pasien dari klaster Madura. Dari jumlah tersebut, 137 di antaranya memiliki nilai CT (cycle threshold) rendah atau di bawah 25.
"137 orang nilai CT-nya berada di angka di bawah 25. Berarti ini masih sangat infeksius," ujar Nalendra, Sabtu (12/6/2021).
2. Nilai CT rendah menunjukkan potensi penularan yang tinggi
Nalendra menjelaskan, CT atau cycle threshold menunjukkan seberapa besar tingkat infeksius seseorang saat terinfeksi COVID-19. Semakin rendah nilainya, maka semakin mudah ia menulari orang lain. Oleh sebab itu, para pasien dari klaster Madura ini disebut amat infeksius.
"Jadi dapat dikatakan hampir 92 persen berada pada kondisi yang sangat infeksius dan berpotensi menular," ungkap Nalendra.
Baca Juga: RSLI Rawat 13 Pasien Baru Hasil Penyekatan Suramadu
3. Klaster Ponpes juga memiliki kondisi serupa
Kondisi serupa juga dialami oleh 14 pasien dari klaster pondok pesantren di Surabaya. Seluruh pasien dari klaster pondok pesantren memiliki nilai CT di bawah 25. Pasalnya, klaster ini pun berasal dari dua santri yang terjaring di penyekatan Jembatan Suramadu.
"Untuk klaster pondok mereka semunya masih muda berusia di bawah 24 tahun dan semuanya pada kondisi CT Value dibawah 25," sebutnya.
4. RSLI rencanakan penambahan tempat tidur dan nakes
Baca Juga: Pasien RSLI Membludak, Rawat 145 Orang Klaster Madura