Corona Terus Mewabah, Pemkot Surabaya Rencanakan Karantina Wilayah

Pintu masuk Kota Surabaya akan dibatasi

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah menyusun rencana untuk membatasi akses masuk ke dalam Kota Surabaya atau karantina wilayah. Hal ini bertujuan untuk menekan jumlah penyebaran virus corona di Kota Pahlawan.

1. Pembatasan di 19 jalur masuk ke Surabaya

Corona Terus Mewabah, Pemkot Surabaya Rencanakan Karantina WilayahIlustrasi penyemprotan kendaraan di Surabaya. Dok Humas Pemkot Surabaya

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, rencana karantina wilayah ini masih dalam tahap proses pembahasan. Nantinya akan ada pembatasan bagi warga yang akan memasuki Kota Surabaya melalui 19 jalur masuk yang ada.

"Karena memang di Surabaya ada 19 jalur masuk ke Surabaya, ini nanti masih akan dirapatkan oleh instansi terkait. Tunggu ya, kami akan sampaikan secara detail," ujar Irvan, Senin (30/3).

2. Masih dalam tahap pembahasan

Corona Terus Mewabah, Pemkot Surabaya Rencanakan Karantina WilayahIlustrasi penyemprotan kendaraan di Surabaya. Dok Humas Pemkot Surabaya

Irvan mengatakan, belum pasti teknis pembatasan seperti apa yang akan digunakan dan kapan pembatasan tersebut akan diterapkan. Saat ini berbagai pertimbangan masih dalam tahap pembahasan.

"Ini masih juga akan dirapatkan secara teknis dengan mengundang beberapa jajaran samping (TNI dan Polri) yang terkait dengan hal tersebut," tuturnya.

Baca Juga: WHO Sebut Disinfektan Bahaya bagi Manusia, Ini Jawaban Pemkot Surabaya

3. Untuk cegah bertambahnya kasus virus corona

Corona Terus Mewabah, Pemkot Surabaya Rencanakan Karantina WilayahIlustrasi penyemprotan kendaraan di Surabaya. Dok Humas Pemkot Surabaya

Wacana pembatasan ini dimunculkan lantaran jumlah kasus COVID-19 di Kota Surabaya semakin meningkat. Tercatat hingga Senin siang (30/3), terdapat 38 kasus konfirmasi positif COVID-19, 61 PDP, dan 206 ODP.

"Terkait rencana karantina wilayah ini kan memang setelah dilakukan pendalaman penyebab beberapa pasien yang positif COVID-19 di Surabaya, ternyata banyak warga (yang tinggal di) Surabaya yang (berasal) dari luar kota," jelasnya.

Dengan adanya karantina wilayah ini, harapannya tak ada lagi kasus COVID-19 yang dibawa oleh warga nonSurabaya.

"Jadi COVID-19 ini bukan murni dari Surabaya, tapi memang dibawa dari luar. Ini kan yang harus dicegah, yang harus diminimalisir agar tidak menyebar," pungkasnya.

Baca Juga: Tiap Kendaraan yang Masuk Kota Surabaya Akan Disemprot Disinfektan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya