Bom Bunuh Diri di Makassar, Gus Muhdlor Minta Warga Sidoarjo Tak Panik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sidoarjo, IDN Times - Ledakan bom di gereja katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) menyebarkan teror tersendiri bagi masyarakat utamanya umat Nasrani yang hendak melaksanakan Hari Raya Paskah. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta agar warganya tak lagi ketakutan dan memastikan keamanan dalam perayaan Paskah di Sidoarjo.
Baca Juga: [BREAKING] Polisi Kembali Tangkap 3 Tersangka Teroris Bom Makassar
1. Muhdlor minta warganya tak takut akibat teror bom bunuh diri
Gus Muhdlor, sapaan akrabnya, memastikan pada perayaan Hari Paskah nanti, personel TNI, Polri, dan pihak Pemkab Sidoarjo akan bekerja maksimal untuk memastikan keamanan di gereja-gereja. Ia meminta agar warganya tak takut beribadah atau malah turut menyebarkan ke takutan akibat teror tersebut.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Sidoarjo tetap tenang, jangan panik, jangan percaya hoaks, dan jangan membagikan foto atau video ledakan bom di Makasar. Karena kepanikan kitalah yang diharapkan mereka," ujarnya, Selasa (30/3/2021).
2. Ketakutan masyarakat adalah tujuan para teroris
Muhdlor mengingatkan bahwa tujuan utama dari para teroris adalah menyebarkan teror ketakutan di masyarakat. Untuk itu, demi memerangi terorisme, masyarakat harus bersama menjaga kepercayaan dan keamanan lingkungan.
"Teroris adalah musuh kita bersama, sekali lagi jangan panik, mari bersama jogo sidoarjo agar tetap aman, damai dan kondusif," ungkapnya.
3. Bom bunuh diri di Makassar lukai 20 orang
Sebelumnya, sebuah bom bunuh diri meledak di pintu Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.30 WITA. Bom bunuh diri ini dilakukan oleh pasangan suami istri yang baru dinikahkan enam bulan lalu. Mereka merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang masih berkaitan dengan pengeboman di gereja di Jolo, Filipina 2018 lalu. Dari aksi bom tersebut, 20 orang luka-luka meliputi jemaat dan petugas gereja.
"Saudara L sempat meninggalkan wasiat pada orangtuanya yang isinya bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit (29/3/2021).
Baca Juga: Menguak Hubungan Teroris Bom Gereja Makassar dan Jolo Filipina