Bertemu Pengusaha Tionghoa, Prabowo Bercerita Sering Di-bully

Sekarang yang sering di-bully malah jadi Capres

Surabaya, IDN Times - Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, hadir dalam silaturahmi dengan para pengusaha keturunan Tionghoa. Saat memberikan pidato, Prabowo berkampanye dengan cara memperkenalkan diri sebagai pemimpin yang telah dekat dengan kebudayaan sejak kecil. Ia membagi kisah saat diajari menjadi Gatotkaca lantaran sering dirundung.

1. Prabowo sering dirundung saat muda

Bertemu Pengusaha Tionghoa, Prabowo Bercerita Sering Di-bullyIDN Times/Fitria Madia

Prabowo mengawali kisahnya saat sering dirundung lantaran postur tubuhnya yang lebih kecil daripada kawan-kawan sebayanya. Ia lalu berusaha mencari ilmu agar dapat membela diri.

"Saya badannya kecil waktu saya muda. Jadi yang gede-gede suka bully saya. Jadi saya belajar ilmu kemana-mana, ke Banten, naik gunung, kemudian saya masuk tentara. Tentara juga pembela rakyat. Jadi hidup kami seperti itu," ujarnya di Empire Palace Surabaya, Sabtu (22/12) malam.

2. Penokohan wayang untuk membela diri

Bertemu Pengusaha Tionghoa, Prabowo Bercerita Sering Di-bullyIDN Times/Fitria Madia

Ia bercerita saat sang kakek memperkenalkan budaya Banyumas kepada Prabowo. Ia pun diminta memilih tokoh wayang yang ada.

"Dari kecil kami suruh milih, Anda mau hidup sebagai ksatria, membela kebenaran, membela yang lemah, menegakkan keadilan, apa mau ikut Kurawa, yang punya taring. Itu Kurawa yang suka curang. Kurawa yang suka bohong," jelasnya.

3. Memutuskan jadi Gatotkaca

Bertemu Pengusaha Tionghoa, Prabowo Bercerita Sering Di-bullyIDN Times/Fitria Madia

Prabowo pun akhirnya memutuskan untuk menjadi Gatotkaca. Tokoh wayang dengan jargon "otot kawat, tulang besi" ini juga diperkenalkan sebagai penokohan yang teladan.

"Saya harus menjadi Gatotkaca, membela yang lemah, membela yang tertindas, membela yang miskin. Jadi itu cara orangtua kita dulu membesarkan anak-anaknya," terangnya.

4. Masa bodo saat dicaci maki

Bertemu Pengusaha Tionghoa, Prabowo Bercerita Sering Di-bullyIDN Times/Fitria Madia

Ia pun menyamakan penokohan Gatotkaca dengan dirinya. Meskipun ia sering dihujat lantaran ujarannya yang kontroversional, namun Prabowo memilih tak ambil pusing selama yang dilakukan benar.

"Sehingga sebagai kesatria kita diajarkan 'ramai ing gawe sepi ing pamrih'.
Seorang kesatria berbuat baik, tidak usah minta penghargaan. Seorang kesatria sering dicaci maki, gak apa. Kita mati aja untuk negara mau kok, baru dicaci maki. Saya dihujat dicacimaki ndak pernah jawab," tuturnya.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya