Armuji Sindir Program Permodalan, Mujiaman: Musrenbang Cuma Formalitas

#DebatPilkadaSurabaya kedua makin panas nih

Surabaya, IDN Times - Di segmen ketiga debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya, Rabu (18/11/2020) malam, kedua Pasangan Calon (Paslon) Wali-Wakil Wali Kota Surabaya membahas cara penuntasan kemiskinan di Kota Surabaya. Dalam sesi ini, Cawawali nomor urut 1, Armuji sempat menyindir bahwa program Paslon nomor urut 2 adalah sebuah kemunduran.

Paslon nomor urut 1, Machfud Arifin-Mujiaman mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan terkait penuntasan masyarakat miskin di Kota Surabaya. Mereka memilih cara penyuntikan dana tunai, baik bagi masing-masing keluarga sebesar Rp1 juta maupun tingkat RT sebesar Rp150 juta.

"Kita pastikan Rp1 juta per KK adalah jurus untuk membantu permodalan warga yang belum mampu," ujar Mujiaman.

Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Armuji. Ia mengatakan bahwa selama ini RT sudah mendapatkan dana sebesar Rp187 juta dalam bentuk program. Jika masing-masing RT akan dapat Rp150 juta, maka hal tersebut adalah sebuah kemunduran.

"Rp150 juta itu kecil. Kita sudah Rp187 juta bentuk program. Ini kemunduran, bukan kemajuan. Ini yang harus kita beritahu kepada masyarakat. Apa yang sudah kita lakukan maka akan kita tingkatkan," sebut Armuji.

Namun pernyataan ini kembali disanggah oleh Mujiaman. Ia, sebagai Ketua RW, mengaku tidak pernah mendapatkan tindak lanjut dari Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Ia menganggap bahwa semua itu hanya formalitas belaka.

"Saya Ketua RW, program yang disampaikan memang ada Musrenbang. Itu tidak ada hasilnya di kampung saya. Bukan hanya Musrenbang, tapi nanti Rp150 juta itu minimal yang akan kita kerjakan. Kemudian Musrenbang berikutnya maka akan ada cadangan investasi dari kampung-kampung," paparnya.

Baca Juga: Debat Kedua Pilkada Surabaya, ERJI Jamin Lansia di Surabaya

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya