Angka Kematian COVID-19 Tertinggi, Ini Kata Khofifah

Saat ini kapasitas bed isolasi di Jatim terisi 49 persen

Surabaya, IDN Times - Penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Timur saat ini perlahan-lahan kembali meningkat. Pada bulan Juli 2020, penambahan setiap harinnya berada di kisaran angka 200 kasus. Namun saat ini dalam sehari lebih dari 300 bahkan 400 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah di Jawa Timur.

Dari penambahan kasus tersebut. salah satu hal yang dikhawatirkan adalah tingkat kematian Jatim yang masih tinggi. Hingga saat ini tingkat kematian pasien positif COVID-19 di Jatim adalah 7,25 persen. Jumlah ini jauh berada di atas rata-rata nasional maupun global yaitu 4 persen dan 3,2 persen.

1. Masyarakat terlambat memeriksakan diri ke rumah sakit

Angka Kematian COVID-19 Tertinggi, Ini Kata KhofifahIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun mengatakan bahwa salah satu faktor tingginya pasien COVID-19 meninggal dunia di Jatim adalah keterlambatan penanganan. Warga cenderung takut untuk mengobati dirinya saat sudah merasa sakit atau bergejala COVID-19. Akibatnya penanganan pun terlambat dan berujung meninggal dunia.

"Terlambatnya penanganan pasien positif ini dipengaruhi oleh adanya stigma sehingga masyarakat takut untuk ke rumah sakit untuk diperiksakan Covid-19, padahal saat ini bed isolasi kita masih cukup," ujar Khofifah, Sabtu (12/9/2020).

2. Bed isolasi di Jatim sempat overload

Angka Kematian COVID-19 Tertinggi, Ini Kata KhofifahRSUD dr. Soetomo, Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Selain itu, pada bulan Juni dan Juli lalu tingkat okupansi tempat tidur ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di rumah sakit amat tinggi. Banyak rumah sakit rujukan yang menyatakan sudah penuh sehingga tidak bisa lagi menerima pasien COVID-19. Sehingga pasien lain pun terlambat mendapatkan perawatan sampai meninggal dunia.

"Awal bulan Juli telah dilaporkan bahwa bed isolasi di Jawa Timur mengalami overload, khususnya Surabaya Raya. Beberapa rumah sakit di Jatim juga dilaporkan memiliki Bed Occupancy Rate yang melebihi 80 persen," tuturnya.

Baca Juga: 10 Negara dengan Kasus Kematian Corona Harian Tertinggi, Ada Indonesia

3. Bed Occupancy Rate sudah membaik

Angka Kematian COVID-19 Tertinggi, Ini Kata KhofifahIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Namun, keadaan tersebut kini sudah membaik. Khofifah menyebutkan pihaknya sudah bekerja sama dengan berbagai rumah sakit untuk menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Selain itu, beberapa rumah sakit juga sudah didorong untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasinya. Saat ini, tempat tidur pasien COVID-19 terisi 49 persen dari keseluruhan kapasitas yang tersedia di Jatim.

"Pemprov juga mendirikan RS Darurat Lapangan Indrapura bersama dengan pemerintah pusat, TNI, Polri diikuti dengan menambah RS Rujukan dari yang sebelumnya hanya 44 di awal April menjadi 127 RS Rujukan. Kedua langkah ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi kondisi overload tersebut," ungkapnya.

4. Pemeriksaan spesimen COVID-19 di Jatim terbanyak kedua di Indonesia

Angka Kematian COVID-19 Tertinggi, Ini Kata KhofifahIlustrasi tes swab. (IDN Times/Mia Amalia)

Meski demikian, pencegahan adalah jalan terbaik. Khofifah berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona. Selain itu jika sudah mengalami gejala, ia minta agar warga segera memeriksakan diri. Apalagi saat ini tes swab PCR secara masif sudah tersedia di Jatim. Jumlah pemeriksaan spesimen PCR pada 26 Mei - 7 September 2020 Jawa Timur menduduki peringkat dua yakni 169.016 dibawah DKI Jakarta 295.626, angka ini diikuti oleh Jawa Tengah 136.456 dan Jawa Barat 134.548.

"Mari kita jaga protokol kesehatan dengan disiplin, pakai masker dengan benar, jaga jarak yang aman, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik," tutupnya.

Baca Juga: Jawa Timur Nomor Satu Kasus Kematian Dokter akibat COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya