Akui Punya Fetish Pada Bungkusan Jarik, Gilang Sebut Punya 25 Korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tingkah Gilang Aprilian Nugraha alias Gilang "Bungkus" yang mengelabui korbannya rupanya sudah dilakukan sejak ia memasuki Universitas Airlangga pada tahun 2015. Seingatnya, sudah ada 25 orang yang ia bungkus dengan dalih penelitian.
1. Gilang akui punya 25 korban
Hal ini terungkap saat Gilang diperiksa oleh penyidik di Polrestabes Surabaya. Ia mengira-ngira telah ada 25 korban yang ia bungkus baik secara langsung maupun tak langsung. Semua korbannya ini pun memiliki latar belakang yang berbeda.
"Sejauh ini dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang kami lakukan kepada yang bersangkutan bahwa korbannya tercatat sudah ada sebanyak 25 orang," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (8/8/2020).
2. Baru 5 orang yang melapor ke polisi
Namun hingga saat ini baru ada 5 orang korban yang melapor ke Polrestabes Surabaya. Sementara setidaknya telah ada 23 laporan masuk di help center Unair. Untuk itu Isir akan bekerja sama dalam mencocokan data para korban.
"Nanti akan kita gali lebih lanjut. Yang akan kami lakukan berikutnya tetap berkoordinasi dengan help center unair, minta keterangan korban. Karena korban perlu kita lindungi," tuturnya.
3. Gilang sasar mahasiswa baru
Menurut Isir, kebanyakan korban Gilang adalah mahasiswa baru. Sejak ia masih berkuliah di semester awal, ia menggunakan penelitian sebagai dalih untuk meminta tolong para mahasiswa baru agar membungkus diri dengan jarik. Sementara belakangan ini ia menggunakan skripsi sebagai alasannya.
"Polanya masih kami dalami. Tapi kebanyakan itu mahasiswa baru," ungkapnya.
Baca Juga: Gilang Siapkan Jarik di Kos, Korban ke Kamar Langsung Dibungkus
4. Akui memiliki fetish pada orang terbungkus jarik
Gilang pun mengakui alasannya mengancam para korban untuk membungkus diri. Ia memiliki fetish khusus yaitu melihat orang terutama laki-laki terbungkus kain jarik hingga tak berdaya. Tiap korbannya pun ia video untuk kemudian ditonton ulang demi kepuasan nafsu seksualnya.
"Alasannya dapat menimbulkan rangsangan seksual ketika melihat orang ditutupi dan dibungkus kain jarik dan diikat seperti jenazah," terang Isir.
Baca Juga: Ini Alasan Polisi Tak Jerat Gilang 'Bungkus' dengan Pasal Pencabulan