Abraham Sridjaja, Terjun ke Dunia Politik Akibat "Dikerjai"

Berawal iseng jadi keterusan

Surabaya, IDN Times - Memiliki kemapanan sebagai seorang advokat dan pengusaha rupanya tidak membuat Abraham Sridjaja berhenti mengeksplorasi diri. Pemuda kelahiran Surabaya ini bahkan telah mendapatkan penghargaan 10 Pemuda Terbaik Indonesia di katagori Humanitarian and/or Voluntarily Leadership yang diberikan oleh Junior Chamber International Indonesia beberapa waktu lalu.

Setelah menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Golkar, Abraham memutuskan terjun menjadi calon anggota DPR RI dari partai Golkar. Namun rupanya, perjalanan karir Abraham di dunia politik dihiasi dengan berbagai kejutan di luar rencana.

1. Berawal dari asal masukkan nama

Abraham Sridjaja, Terjun ke Dunia Politik Akibat DikerjaiInstagram.com/Abrahamsridjaja

Abraham merupakan anak bungsu dari sebuah keluarga yang kental dengan hukum. Tak ayal, ia pun meneruskan jejak orang tuanya untuk menjadi seorang advokat dan meneruskan law firm yang mereka rintis.

"Tapi kemudian ada seorang teman di Jakarta yang menawari saya masuk ke politik. Waktu itu saya tolak. Dia menawari saya dua kali dan selalu saya tolak," kenangnya kepada IDN Times saat ditemui di Gedung Srijaya, Jumat (30/11).

Namun rupanya, sang teman tidak menyerah. Dalam percobaan ketiga membujuk Abraham, rupanya ia "mengerjai" Abraham untuk masuk ke dalam dunia politik.

"Tapi pas ditawari ketiga kali, nama saya dimasukkan sendiri sama teman saya. Tapi saat itu saya tidak berpikir banyak, yang penting saya tetap bekerja jadi advokat, jadi gak masalah," tuturnya.

2. Pikiran terbuka saat bertemu Ahok

Abraham Sridjaja, Terjun ke Dunia Politik Akibat DikerjaiInstagram @basukibtp

 

Apatisme terhadap dunia politik yang dimiliki Abraham runtuh saat ia bertemu Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Celetukkan yang dilontarkan Ahok kepada Abraham kini malah menjadi pedoman yang ia pegang dalam berpolitik.

"Pak Ahok bilang kepada saya, Kalau semua anak muda berpikiran seperti kamu, Indonesia ini selesai. Karena semua anak muda berpikir bahwa politik itu kotor, akhirnya yang masuk politik benar-benar orang yang kotor," kenang Abraham.

3. Meninggalkan bisnis dan profesi yang telah dirintis demi politik

Abraham Sridjaja, Terjun ke Dunia Politik Akibat DikerjaiInstagram.com/Abrahamsridjaja

 

Berbekal kesadaran yang diberikan oleh Ahok, akhirnya Abraham terjun ke dunia politik dengan sepenuh hati. Ia pun mengorbankan banyak hal dalam hidupnya.

"Bisnis yang saya bangun itu harus saya korbankan. Bisnis itu sampai harus berjalan tanpa founder-nya. Saya juga harus meninggalkan law firm saya yang baru saja established. Ini berat," terang Abraham.

Tak hanya pengorbanan profesi, kehidupan pribadi yang semula berjalan lancar pun berubah mengikuti kepadatan jadwalnya menjadi seorang Caleg.

"Saya harus meninggalkan law firm di Jakarta selama enam bulan karena saya harus kampanye di Surabaya. Kegiatannya sangat sibuk, dan gak mungkin punya pacar. Saya berangkat pagi, bisa pulang jam 2 atau 3 pagi," tuturnya.

Baca Juga: #MillennialsMemilih, Platform Edukatif Cegah Millennials Golput

4. Menuai manfaat non materiil

Abraham Sridjaja, Terjun ke Dunia Politik Akibat DikerjaiDok IDN Times

Namun pengorbanan yang ia lakukan dirasa impas dengan manfaat yang didapat selama berproses di dunia politik. Meski tak mendapat keuntungan secara materiil, Abraham mengaku tetap puas atas manfaat lain yang ia dapatkan.

"Saya di politik itu tidak pernah mendapatkan uang sama sekali. Sepeserpun tidak, yang ada malah saya yang keluar banyak uang. Tapi manfaat yang saya dapat secara sosial adalah, setelah di politik, saya bertemu banyak orang dari berbagai macam karakter yang modelnya aneh-aneh," terangnya.

5. Kesadaran millennials terhadap politik merupakan PR bersama

Abraham Sridjaja, Terjun ke Dunia Politik Akibat DikerjaiInstagram.com/Abrahamsridjaja

Sebagai salah satu perwakilan millennials di kancah perpolitikan, Abraham menganggap bahwa kesadaran millennials terhadap politik merupakan pekerjaan rumah bersama yang harus diemban tak hanya pemerintah namun juga masyarakat.

"Ini PR kita semua sih. Baik rakyat maupun pemerintah tidak bisa terus menerus menunjukkan imej buruk terhadap politik," ujarnya.

Ia memberi contoh salah satu peran yang dapat dilakukan masyarakat adalah untuk berhenti meminta jaminan yang akan diberikan saat calon pemilih terpilih. Abraham mengatakan bahwa hal ini malah akan menyebabkan siklus balik modal yang mengakibatkan potensi korupsi semakin besar.

"Dengan kampanye yang sehat, tanpa unsur-unsur yang tidak baik, akan membawa pula orang-orang baik di dunia politik, sehingga ini mampu merubah, meskipun tidak secara langsung alias butuh proses, wajah dari pemerintahan kita. Makanya slogan saya kan, #MudaBeraniBerubah," tutupnya.

Baca Juga: [Suara Millennials] Mengenal Moeldoko, Keseharian dan Kesibukannya 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya