3 Kali Kampanye, Sholeh-Taufik Anggap Berpolitik di CFD Sah-sah Saja

Asalkan tidak ganggu masyarakat

Surabaya, IDN Times - Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya M Sholeh-Taufik Hidayat alias Taufik Monyong telang mengetahui bahwa Pemerintah Kota Surabaya melarang adanya kegiatan politik di Car Free Day (CFD). Namun mereka tetap berkampanye di sana, Minggu (8/12). Ini merupakan kali ketiga mereka kampanye di CFD.

1. Merasa calon independen boleh kampanye di CFD

3 Kali Kampanye, Sholeh-Taufik Anggap Berpolitik di CFD Sah-sah SajaKampanye M.Sholeh dan Taufik Monyong di CFD Taman Bungkul, Minggu (8/12). IDN Times/Fitria Madia

Sholeh mengatakan bahwa sebagai fasitas publik seperti CFD seharusnya bisa digunakan pasangan tersebut berkampanye. Pasalnya, mereka merupakan pasangan dari jalur independen dan merasa menjadi perwakilan rakyat, bukan elit partai politik.

"Saya tidak setuju, yang dimaksud kegiatan politik itu seperti apa, justru ini penting agar warga mengenal calon. (Kebijakan larangan berpolitik di CFD) itu salah," ujarnya saat ditemui di titik kampanye mereka, Minggu (8/12).

2. Mereka tidak merasa mengganggu masyarakat

3 Kali Kampanye, Sholeh-Taufik Anggap Berpolitik di CFD Sah-sah SajaStiker bergambar M.Sholeh yang dibagikan di sekitar CFD Taman Bungkul, Minggu (8/12). IDN Times/Fitria Madia

Menurut Sholeh, acara politik yang patutnya dilarang adalah kegiatan oleh partai politik yang mengundang massa banyak hingga mengganggu ketertiban masyarakat yang sedang menikmati CFD. Sedangkan Sholeh merasa, kampanye Pilwali Surabaya 2020 yang ia lakukan tidak mengganggu masyarakat.

"Yang tidak boleh itu menurut saya kampanye, kegiatan kampanye, pakai panggung pakai orasi macam-macam. Kalau ini mana letak mengganggunya? Justru ini malah pendidikan politik," sebut pria yang berprofesi sebagai advokat tersebut.

Baca Juga: M. Sholeh-Taufik Monyong Manfaatkan CFD Taman Bungkul untuk Kampanye

3. Kampanye di CFD merupakan cara yang efektif

3 Kali Kampanye, Sholeh-Taufik Anggap Berpolitik di CFD Sah-sah SajaKampanye M.Sholeh dan Taufik Monyong di CFD Taman Bungkul, Minggu (8/12). IDN Times/Fitria Madia

Apalagi, Sholeh merasa CFD merupakan cara yang efektif untuk berkampanye. Terhitung selama 3 kali berkampanye di CFD Taman Bungkul, mereka mengumpulkan dukungan berupa KTP sebanyak 80 buah. Pada pekan ini, mereka menargetkan mendapat 100 lebih KTP.

"Kami tak perlu mengundang warga, tapi ini sudah ada titik kumpul setiap hari minggu. Ribuan orang di Surabaya dan sekitarnya kumpul di CFD Taman Bungkul," jelasnya.

4. Masih ada 35 ribu KTP yang belum terkumpul

3 Kali Kampanye, Sholeh-Taufik Anggap Berpolitik di CFD Sah-sah SajaKampanye M.Sholeh dan Taufik Monyong di CFD Taman Bungkul, Minggu (8/12). IDN Times/Fitria Madia

Sholeh mengatakan, kampanye di titik ramai seperti CFD Taman Bungkul sangat dibutuhkan untuk memperkenalkan diri dan mengumpulkan KTP. Mereka baru mengumpulkan 100 ribu dari 135 ribu KTP yang menjadi syarat agar mereka bisa daftar Pilwali Surabaya.

"Tadi banyak juga, misalnya ada yang gak bawa KTP, yang penting kenal dan simpati kepada kami bahwa ada calon alternatif dari calon parpol. Kami akan memanfaatkan masyarakat yang anti dengan partai. Independen ini adalah calon alternatif," pungkasnya.

Baca Juga: Kampanye di CFD, Sholeh-Taufik Monyong Bawa Pasukan Paranormal

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya