Wereng Menyerang, Sejumlah Sapi di Jember Mati Kena Racun Jerami Padi

Kerugian ditaksir capai puluhan juta rupiah

Jember, IDN Times - Serangan hama wereng tidak hanya membuat petani padi di Kabupaten Jember merugi. Sejumlah sapi yang biasa diberi pakan jerami padi di saat musim panen, terkena racun pestisida wereng. Hal ini membuat peternak rugi puluhan juta dan lebih waspada saat mencari rumput, terutama jerami.

Baca Juga: Facebook Anggota DPRD Jember Diretas, Tipu Kerabat Hingga Puluhan Juta

1. Sebelum panen masih semprot pestisida

Wereng Menyerang, Sejumlah Sapi di Jember Mati Kena Racun Jerami PadiJerami padi usai dipanen. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Agus Sugiharto, peternak kambing asal Desa Pontang, Kecamatan Ambulu mengatakan, di desanya sudah ada 6 ekor sapi yang mati terkena racun wereng. Sapi tersebut mati setelah diberi makan jerami padi yang baru dipanen.

"Di desa saya sudah ada 6 ekor sapi yang mati kena racun wereng. Soalnya banyak petani yang takut padinya rusak kena wereng, bahkan kurang 2 hari sebelum panen juga banyak yang disemprot pestisida lagi. Dan racunnya sangat mematikan memang, harganya juga mahal," kata Agus, Jumat (2/4/2021).

2. Dampak pestisida berlebihan

Wereng Menyerang, Sejumlah Sapi di Jember Mati Kena Racun Jerami PadiSejumlah petani mulai memanen padi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, petani sekaligus peternak sapi asal Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Abdul Rokhim (45) juga merasakan dampak serangan wereng. Dua ekor sapi milik tetangganya ditemukan terbujur kaku di pagi hari usai sore hari sebelumnya diberi makan jerami padi.

"Padi saya sendiri juga kena wereng. Saya akui memang dosis penyemprotan pestisida banyak yang ditambah takut gagal panen. Tapi ya dampaknya juga sekarang takut kalau mau ngarit (mencari pakan sapi) jerami. Punya tetangga saya kemarin 2 ekor sapinya mati," ujar Rokhim.

Rokhim sendiri saat ini mengantisipasi sulitnya mencari rumput dan takut memberi pakan jerami dengan pakan alternatif. Rokhim sementara memberi pakan dua ekor sapinya dengan ampas produksi tahu, bekatul dan sedikit rumput.

"Ya kalau pakai ampas tahu dan bekatul tidak butuh banyak rerumputan. Cuma setiap hari saya harus keluar Rp 15-20 ribu untuk beli ampas dan bekatul," ujarnya.

3. Harus lebih hati hati mencari rumput

Wereng Menyerang, Sejumlah Sapi di Jember Mati Kena Racun Jerami PadiPadi yang terkena serangan hama wereng tampak mati mengering. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, Ahmad Syarifudin, peternak sapi asal Desa Lohjejer Kecamatan Wuluhan mengatakan, di desanya ada 4 ekor sapi yang mati setelah diberi makan jerami padi.

"Itu satu kandang 4 mati semua. Di daerah Dukuh, Glundengan juga ada yang mati sapinya," katanya.

Saat ini, kata Sarif, para peternak lebih selektif saat mencari jerami. Masa panen padi memang momentum buat peternak untuk mencari jerami, karena lebih cepat. Apalagi selama masa tanam padi, peternak sudah sulit mencari rumput.

"Sekarang rawan, saya gak berani nyari jerami. Terutama kalau tahu padinya kena hama wereng, harus dipastikan dulu kapan terakhir diberi pestisida," ujarnya.

Syarif mengatakan, jarak aman tanaman padi untuk pakan ternak bila telah disemprot pestisida, yakni selama 25 hari. Kurang dari itu masih tergolong beresiko.

"Kasusnya ini mau panen juga masih disemprot pestisida. Karena serangan hama wereng ini memang cepat merusak dan mematikan padi," katanya.

Baca Juga: Masuki Panen Raya, Petani Jember Keluhkan Serangan Wereng

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya