Tanaman Jagung Ludes, Petani Jombang Buru Tikus Pakai Potasium
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jombang, IDN Times - Sejumlah petani di Kabupaten Jombang, Jawa Timur dibuat resah dengan merebaknya hama tikus. Sebab, binatang pengerat itu memakan bibit jagung yang umurnya baru beberapa minggu ditanam. Akibatnya, tanaman pun tidak bisa tumbuh, rusak, hingga mati.
Namun, para petani di Dusun Mojodadi, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, mempunyai cara khusus dan efektif untuk membasmi tikus-tikus sawah itu. Yakni dengan memberi obat potasium.
1. Potasium dicampur air lalu dilarutkan selama beberapa menit
Fatkhurrozi, petani desa setempat menuturkan, perkembangbiakan binatang tikus sangat cepat. Sementara dari pihak dinas pertanian setempat masih belum memberikan obat pembasminya.
Tanaman jagung di sawahnya seluas seperempat hektar lebih telah rusak rusak digerogoti binatan omnivora tersebut. Padahal, jagung miliknya itu baru ditanam dan berumur tidak kurang dari dua Minggu.
"Saya basmi pakai obat potas (pitasium) mas. Caranya 3 bungkus obat potas dimasukan kedalam botol bekas air meneral ukuran satu liter lalu dicampur dengan air dan dikocok terua dilarutkan selama beberapa menit," tuturnya di sela melakukan perburuan tikus di sawahnya, Jumat malam (28/8/2020).
2. Perburuan tikus dilakukan malam hari
Editor’s picks
Petani lainnya, Misnan juga melakukan cara serupa di sawahnya. Menurut dia, melalui cara manual seperti itu cukup efektif, dalam artian tidak perlu banyak orang. Hanya saja, perburuan tikus itu harus dilakukan di malam hari dengan menggunakan lampu penerangan darurat atau senter.
"Kalau malam hari tikus pasti di dalam lubang. Setelah menemukan lubang tikus kemudian cairan potas yang kita siapkan itu disemprotkan kedalamnya dan ditutup. Sekitar satu menit tikus itu sempoyongan keluar lubang dan mati," ujar Misnan.
"Ini cukup efektif dan bisa dilakukan sendirian tidak usah orang banyak atau gropyoan massal," sahut Mi'an petani dari anggota Poktan desa setempat.
3. Satu jam hasilkan ratusan tikus
Pantauan di sejumlah sawah milik warga setempat, terlihat sejumlah petani sibuk di sawahnya memburu binatang spesies pemakan tumbuhan dan hewan lainnya itu. Tidak lebih dari satu jam, mereka dapat 50 hingga 100 ekor tikus dalam keadaan mati. Binatang itu lalu dipendam di dalam tanah.
"Malam ini saya dapat 60 ekor, petani sebelah ada yang dapat 100 ekor lebih tikus. Semoga saja tikus lainnya jadi takut dan pergi dari sawah kami," tutup Mi'an tanpa menyebut jumlah kerugian akibat serangan tikus itu.
Baca Juga: Emak-emak Jombang Geruduk Kantor Disdikbud, Tuntut Sekolah Tatap Muka
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.