Sungai Bedadung Jember Meluap, 6 Kecamatan Banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jember, IDN Times - Hujan deras yang berlangsung di kawasan Kota Jember mengakibatkan ratusan rumah di 6 kecamatan terdampak banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut, luapan banjir di sepanjang bantaran sungai Bedadung ini merupakan yang terparah sejak 10 tahun terakhir.
"Sepengetahuan saya, banjir malam ini adalah yang terparah selama 10 tahun terakhir," ujar Plt. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo, Jumat (29/1/2021).
1. Diawali hujan deras 6 jam
Saat ini, BPBD Jember dibantu TNI/Polri dan Tagana dan relawan, terus melakukan pendataan dampak banjir dipicu hujan deras selama 6 jam sejak sore tadi. Pihaknya dan relawan terus berjaga dan segera melakukan evakuasi warga yang terdampak.
"Prioritas utama kita adalah menolong nyawa manusia saat ini. Data sementara, titik bencana banjir yang mengepung wilayah Kota Jember yang dilewati DAS Bedadung," jelasnya.
Heru mengatakan, 6 kecamatan yang terdampak banjir antara lain Jelbuk, Kalisat, Pakusari, Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates.
2. Mengakibatkan sebuah jembatan retak
Editor’s picks
Selain itu, sebuah jembatan Sungai Bedadung yang ada di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates mengalami retak akibat luapan air. Padahal, jarak permukaan sungai dengan jembatan setinggi 20 meter.
"Sebuah rumah di pinggiran sungai ada yang sampai hanyut terbawa arus. Informasinya seperti itu. Bisa dibayangkan, itu kan tinggi sekali jarak antara permukaan sungai dengan jembatan," jelasnya.
3. Warga berjaga khawatir banjir semakin besar
Hendri, warga yang tinggal si kawasan Kelurahan Tegal Besar menyebut, debit air sungai Bedadung mengalami peningkatan secara drastis hanya dalam waktu sekitar 20 menit setelah hujan.
"Setelah hujan sekitar 20 menit, air sungai langsung masuk ke rumah saya," kata Hendri.
Sementara itu, warga di kawasan Desa Seruni, Kecamatan Jenggawah yang tinggal di kawasan sungai Mayang juga tampak berjaga jaga karena debit air yang mulai naik ke permukaan.
"Saya sengaja begadang malam ini, khawatir tembok tanggul di bantaran sungai jebol. Kalau sampai jebol bisa merendam rumah," kata Habib salah satu warga di Dusun Darungan, Desa Seruni.
Baca Juga: Tanpa APBD, Sebagian ASN Jember Belum Gajian
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.