PSBB Hari Pertama, Lima Mobil Diminta Putar Balik di MERR Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik resmi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) per hari ini, Selasa (28/4) hingga dua pekan ke depan, titik-titik perbatasan pun diaga ketat. Di perbatasan Surabaya-Sidoarjo, tepatnya di Middle East Ring Road (MERR) misalnya, sudah lima mobil ditolak masuk karena dianggap tak memiliki kepentingan mendesak.
"Salah satunya tadi ada plat F, dari Cianjur. Mereka mau mudik, tapi pas kami tanya, keterangan para penumpang berbeda-beda. Akhirnya kita minta putar balik," kata Camat Gunungayar, Anna Fajriatin ditemui IDN Times di Posko PSBB MERR, Surabaya.
Baca Juga: Ini Penyebab Kemacetan Bundaran Waru pada Hari Pertama PSBB Surabaya
1. Sebut Pemkot Surabaya serius terapkan PSBB
Anna mengatakan upaya itu dilakukan untuk membuktikan bahwa Pemkot Surabaya serius dalam penerapan PSBB. " Penerapan di PSBB di SBY harus ekstra hati-hati. Kami tadi juga sempat minta KTP, SIM, dan STNK. Setelah itu kami kawal sampai tol terdekat," ujarnya.
Berdasarkan pantauan IDN Times, pengendara roda empat yang melintas di MERR diminta untuk turun. Suhu tubuh mereka akan diperiksa, setelah itu pengendara wajib masuk ke bilik disinfektan. Tak ketinggalan, mobil mereka juga disemprot disinfektan.
2. Berikan sosialisasi bagi pengendara motor yang masih berboncengan
Tak hanya roda empat, para pengendara motor, terlebih yang berboncengan juga menjadi sasaran dari pengecekan. Mereka diminta berhenti untuk mendapatkan sosialisasi. "Kami berikan pengertian bahwa tak boleh lagi berboncengan. Juga wajib pakai sarung tangan."
Anna juga mengakui bahwa jumlah pengendara yang melintas di MERR masih cukup banyak. Beberapa pengendara mengaku masih harus ngantor lantaran tempat kerja mereka tak menerapkan work from home.
3. Lakukan razia terhadap warung kopi
Selain fokus melakukan pengecekan di pos perbatasan, pihak Gugus Tugas penanganan setempat juga merazia warung kopi yang masih buka. Meski tetap diizinkan tetap beroperasi, Anna mengatakan bahwa mereka dilarang untuk menyediakan tempat berkumpul. "Yang diizinkan hanya take away."
Sementara itu, di posko perbatasan Surabaya-Sidoarjo lain, tepatnya di depan Giant Pondok Candra, penjagaan terpantau tidak seketat di MERR. Petugas jaga di sana hanya menyemprotkan disinfektan kepada kendaraan yang lewat.
Baca Juga: Kepadatan Hari Pertama PSBB, Kapolda Jatim: Banyak yang Belum Paham