Polisi Tangkap Tiga Penyebar Video Hoaks Tawuran Pelajar di Mojokerto

Disebar di medsos biar dapat subscribe
Mojokerto, IDN Times - Satreskrim Polres Mojokerto menangkap tiga orang penyebar video hoaks yang viral di media sosial. Video itu tentang perkelahian kelompok pelajar perempuan yang diduga di wilayah Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
 
Tiga orang pelaku satu perempuan inisial DN (19) warga Desa Watesari, Kecamatan Balong Bendo, Kabupaten Sidoarjo dan dua laki inisial GF (21) warga Desa Penambangan, Kecamatan Balong Bendo, Sidoarjo dan MSD (20) warga Desa Kemantren, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Mereka mengaku menyesali perbuatannya.
 
"Tiga orang kami amankan sementara untuk pendalaman. Karena video tersebut cukup meresahkan warga Mojokerto," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, Kamis, (29/10/2020).

1. Video disebar di medsos hingga viral

Polisi Tangkap Tiga Penyebar Video Hoaks Tawuran Pelajar di MojokertoKapolres tunjukkan barang bukti. IDN Times/Polres Mojokerto
Dony menjelaskan, video berdurasi 1 menit 21 detik diunduh DN dari story WhatsApp seseorang pada Sabtu (24/10/2020) sekitar pukul 19.53 WIB. Setelah itu ia mengunggah video itu ke status WA-nya. DN mengaku lupa asal video itu 
 
Kemudian GF meminta video itu ke DN untuk dipasang di story WhatsApp. Sedangkan MSD meminta video tersebut dari GF melalui WhatsApp. Namun oleh MSD video kekerasan itu dia unggah ke akun YouTube Simak Info miliknya. Dia juga membagikan link YouTube tersebut ke Facebook menggunakan akun Dharma Ovicial.
 
“Peran remaja asal Sidoarjo ini menyebarkan melalui WhatsApp (WA). Jadi salah satu remaja ini melihat story salah satu temanya dan mengetahui ada perkelahian antarperempuan, kemudian dirinya men-download video tersebut,” katanya.

2. Penyebaran video bertujuan untuk mendapatkan subscriber

Polisi Tangkap Tiga Penyebar Video Hoaks Tawuran Pelajar di MojokertoKetiga pelaku dirilis polisi. IDN Times/Polres Mojokerto
Dikatakan Dony, video yang menunjukkan adanya perkelahian antar kelompok pelajar perempuan yang terjadi di area persawahan dengan background bangunan berwarna merah, tertuliskan keterangan lokasi Bangsal-Mojokerto yang beredar luas melalui media sosial baik itu YouTube, Facebook dan WhatsApp tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 
Karena, lanjut Dony, kejadian tersebut tidak pernah terjadi di Bangsal Mojokerto, tidak pula ditemukan lokasi kejadian sebagaimana gambar dalam video di wilayah Bangsal-Mojokerto.
 
"Ketiga pelaku ini memberikan keterangan bahwa penyebaran video tersebut melalui media sosial adalah bertujuan untuk medapatkan subscriber, viewer maupun follower sebanyak mungkin untuk dimonetisasi," ujarnya.
 

3. Kapolres pesan agar masyarakat gunakan medsos dengan bijak

Polisi Tangkap Tiga Penyebar Video Hoaks Tawuran Pelajar di MojokertoPolisi merilis kasus video hoaks. IDN Times/Polres Mojokerto
Dony menambahkan seebagaimana hasil penyelidikan, ketiga orang pelaku diamankan karena telah menyebarkan atau menyiarkan suatu berita atau pemberitahuan yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan rakyat. Sedangkan ia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong.
 
"Ini masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut," kata Dony menerangkan. Ketiga pelaku pun masih berstatus saksi.
 
Ia pun berpesan agar seluruh masyarakat Mojokerto mari lebih bijak dalam bersosial media, saring sebelum sharring, karena dampak dari menyebarkan berita yang tidak benar bisa berakibat buruk bagi orang lain, mari bersama-sama mewujudkan Mojokerto yang aman dan kondusif," pungkasnya.

Baca Juga: Polisi Bongkar Prostitusi Online di Mojokerto, Pelajar Dijual Rp1 Juta

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya