Peringati May Day, AJI Kediri dan Manusia Silver Gelar Aksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, menggelar peringatan Hari Buruh Dunia di Kabupaten Tulungagung. Dalam aksi tersebut mereka juga mengajak sejumlah manusia silver, yang mayoritas merupakan korban PHK sepihak selama masa pandemik ini. Aksi peringatan May Day ini juga mengampanyekan Hari Kebebasan Pers Internasional, yang diperingati setiap tanggal 3 Mei.
1. Minta perusahaan penuhi hak buruh
Ketua AJI Kediri, Danu Sukendro menuturkan, dalam peringatan May Day ini mereka meminta kepada seluruh perusahaan untuk memenuhi hak para buruh. Beberapa hak seperti pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) hingga pembayaran gaji harus dilakukan secara penuh.
Perusahaan juga diimbau untuk tidak melakukan pemotongan besaran THR dan gaji para buruh. "Juga harus dibayarkan secara langsung, tidak boleh dilakukan dengan cara dicicil," ujarnya, Sabtu (1/5/2021).
2. Banyak jurnalis digaji di bawah UMR
Editor’s picks
Berdasarkan hasil survey, masih banyak perusahaan pers di wilayah eks Karisidenan Kediri yang masih belum memberikan upah layak terhadap jurnalis. Bahkan besaran upah yang diterima oleh jurnalis masih berada dibawah Upah Minimum Kabupaten (UMK). Danu meminta ke semua perusahaan pers, untuk mematuhi UU Ketenagakerjaan terkait besaran upah yang harus dibayarkan.
"Jangan lepas tangan dan membiarkan jurnalis mencari penghasilan sendiri, ini tanggung jawab perusahaan," imbuhnya.
Baca Juga: Begini Sejarah May Day di Indonesia, Sempat Dianggap Subversif
3. Juga kampanyekan hari kebebasan pers internasional
Dalam aksi ini, mereka juga mengampanyekan kebebasan pers. Sebab hingga saat ini kekerasan terhadap jurnalis terus terjadi, padahal sudah ada Undang-undang nomor 40 tahn 1999 tentang Pers. Namun ternyata undang-undang itu tidak efektif melindungi kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan wartawan. Kasus kekerasan terhadap jurnalis terbaru terjadi di Surabaya.
Seorang jurnalis Tempo dianiaya oleh sekelompok oknum saat sedang menjalankan investigasi. Kasusnya telah naik dari penyelidikan menjadi menyidikan, namun belum kunjung ada tersangka yang ditetapkan. “Sebenarnya kasus ini mudah sekali, karena eksekutor sudah sangat jelas. Tapi kenapa sampai saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan,” pungkasnya.
Baca Juga: 3 Alasan Isu Pengupahan Selalu Jadi Tuntutan Buruh saat May Day
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.