Harga Gabah Anjlok, Petani Tuban Pasrah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times- Harga gabah ditingkat petani Kabupaten Tuban anjlok di kisaran Rp3.200 rupiah per kilogramnya. Padahal, harga normal untuk gabah kering di tingkat petani mencapai Rp4800-5000 per kilogram. Anjloknya harga yang disebabkan cuaca buruk membuat petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
1. Petani sudah mengeluarkan biaya banyak untuk perawatan padi
3. Panen raya juga menjadi faktor lain melonjaknya harga gabah
Editor’s picks
Kasmidi menjelaskan, anggin yang kencang membuat padi roboh. Jika tak diikat, padi-padi itu akan busuk dan tak laku dijual. Kalaupun laku, harganya sudah pasti akan murah.
"Kalau gak kita ikat dan dirikan, nilai jual padinya akan menurun karena kualitas padi yang terendam air itu sangat jelek," imbuhnya. Sementara hingga berita ini ditulis, Dinas Pertanian Tuban belum bisa dimintai keterangan terkait anjloknya harga gabah di kalangan petani.
Baca Juga: Cerita Perajin Sepatu di Tuban, Omzet Malah Naik di Tengah Pandemik
3. Petani Tuban hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah mencarikan solusi
Selain faktor cuaca, anjloknya harga gabah juga disebabkan adanya panen raya di beberapa wilayah diJawa, terutama Jawa Tengah. Akibatnya, persediaan gabah semakin melimpah, sedangkan pembelinya sedikit. Kasmidi menjelaskan, biasanya ketika panen padi tidak berbarengan, tengkulak dari Jawa Tengah akan datang ke Jatim untuk membeli gabah. Pandemik juga diduga membuat para pemborong gabah dari Jateng memilih tak keluar daerah.
Kini Kasmidi hanya bisa pasrah dan berharap kepada pemerintah daerah dan pusat agar bisa mencarikan solusi terbaik agar dirinya dan ratusan petani lainnya tidak mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Baca Juga: Panen Raya di Maros, Bulog dan Kostraling Sinergi Serap Gabah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.