Selama PPKM, Pusat Perbelanjaan di Kota Malang Sepi  

Pengunjung turun drastis  

Malang, IDN Times - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Malang berdampak cukup signifikan pada penurunan pengunjung pusat perbelanjaan. Pembatasan jam operasional yang kini maksimal hanya pukul 20.00 WIB dari sebelumnya pukul 22.00 WIB memang cukup menyulitkan pengelola pusat perbelanjaan. Belum lagi pembatasan maksimal 25 persen dari kapasitas total.

1. Pengunjung makin menurun saat PPKM

Selama PPKM, Pusat Perbelanjaan di Kota Malang Sepi  Beberapa unit yang kosong di Matos lantaran dampak pandemik COVID-19. IDN Times/Alfi Ramadana

Salah satu yang terdampak PPKM adalah Malang Town Square (Matos). Pengunjung mal itu turun drastis hingga 50 persen.

Maketing Communication Manager Matos, Sasmitha Rayahu mengungkapkan, sejak awal pandemik COVID-19, Matos memang sudah sangat merasakan dampaknya. Matos sempat tutup, sebelum kemudian dibuka kembali.

Saat situasi masih normal kunjungan pada weekday di Matos berkisar antara 18-20 ribu orang. Lalu pada akhir pekan akan meningkat hingga menyentuh angka 30-35 ribu. Jumlah tersebut akan semakin padat ketika libur tiba yakni 40-45 ribu pengunjung. 

"Jumlah itu kemudian kemudian menurun saat pandemik kemarin, yakni hanya 22-23 ribu pengunjung saja. Sekarang saat PPKM jumlah pengunjung semakin menurun, hanya 13 ribu pengunjung saja," ungkap Sasmitha, Jumat (15/1/2021). 

2. Lakukan sejumlah inovasi

Selama PPKM, Pusat Perbelanjaan di Kota Malang Sepi  Sejumlah tenant di Matos yang biasanya ramai orang belanja kini sepi. IDN Times/Alfi Ramadana

Sasmitha menambahkan, pihaknya berinovasi agar mal tetap survive di tengah pandemik. Salah satunya dengan layanan delivery agar orang tetap bisa belanja tanpa datang ke mal. Dengan begitu, gerai-gerai yang menyewa tempat di Matos tetap dapat pemasukan di tengah pandemik yang sulit seperti sekarang.

"Kalau menggelar event sudah pasti tidak bisa dalam situasi seperti ini. Untuk itu, kami melakukan beberapa inovasi seperti memberikan layanan delivery, juga menyediakan drive thru belanja, hingga memberikan promo agar costumer tetap bisa berbelanja," tambahnya. 

Baca Juga: Pemkot Malang Masih Dilematis untuk Tutup Pasar Malam saat PPKM

3. Terus memotivasi gerai-gerai agar tetap buka

Selama PPKM, Pusat Perbelanjaan di Kota Malang Sepi  Foodcourt Matos yang biasanya ramai pengunjung juga terlihat lebih lengang. IDN Times/Alfi Ramadana

Sasmitaha mengakui, beberapa gerai memang ada yang tutup terhempas badai pandemik. Walaupun pengunjung sepi, pihaknya terus memotivasi kepada gerai-gerai lainnya agar tetap bertahan.

"Kami terus berikan motivasi kepada tenant agar tetap semangat. Juga kami lakukan gebrakan dengan beberapa ide, mulai promo dan lain-lainnya," ucap Sasmitha.

4. Terus perketat protokol kesehatan

Selama PPKM, Pusat Perbelanjaan di Kota Malang Sepi  Lobby utama Matos yang biasa ramai kini sepi pengunjung. IDN Times/Alfi Ramadana

Selama pandemik COVID-19, Matos juga menerapkan standar kesehatan yang tinggi. Seluruh karyawan yang masuk dites serologi. Perlengkapan protokol kesehatan pun disebar mulai dari pintu masuk hingga di dalam mal.

"Ini bagian dari upaya kami supaya semuanya aman dan pengunjung bisa terlindungi dengan baik," tegasnya.

Baca Juga: Pengusaha Restoran dan Kafe di Malang Keluhkan Jam Malam saat PPKM

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya