Ratusan ASN di Jember Nyatakan Mosi Tidak Percaya ke Bupati Faida

Ini jadi puncak kekecewaan ASN di Jember

Jember, IDN Times - Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan mosi tidak percaya kepada Bupati Jember, Faida. Para ASN itu menilai ada berbagai kebijakan Faida yang melanggar aturan Undang-undang. Mulai dari tidak mengikuti rekomendasi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), mengabaikan hak-hak ASN, hingga memutasi jabatan tanpa alasan.

Mosi tidak percaya kepada Faida itu disampaikan di kantor Pemkab Jember, dipimpin langsung oleh Wakil Bupati, Abdul Muqit Arief dan mantan Sekretaris Daerah (Sekda), Mirfano Rabu (30/12/2020).

1. Menolak semua kebijakan bupati

Ratusan ASN di Jember Nyatakan Mosi Tidak Percaya ke Bupati FaidaWakil Bupati Jember, Abdul Muqit Arief saat menemui demonstran. IDN Times/Istimewa

Pada kesempatan tersebut, Muqit berharap mosi tidak percaya yang disampaikan ASN bisa mendapat respons dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan pusat. Sehingga, segala problematika kedinasan dan kepegawaian yang ada di Jember segera ada solusinya.

"Kami berharap agar ada arahan langsung dari gubernur dan mendagri, bahkan juga presiden. Agar kondisi yang terjadi di Jember ini mendapat solusi yang terbaik, bagaimana persoalan di Jember agar tidak berkelanjutan," tegas Muqit.

Dalam mosi tidak percaya itu, ratusan ASN menyampaikan melalui pernyataan sikap tertulis. Mereka menolak semua kebijakan bupati Faida yang dianggap bertentangan dengan peraturan perundangan. Kemudian meminta kepada presiden untuk mencabut kewenangan bupati Jember selaku pejabat pembina kepegawaian berdasarkan PP 17 2020.

2. Puncak kekecewaan ASN 

Ratusan ASN di Jember Nyatakan Mosi Tidak Percaya ke Bupati FaidaSalinan pernyataan mosi tidak percaya ASN Jember, halaman pertama. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, eks Sekda Pemkab Jember, Mirfano mengatakan, pernyataan mosi tidak percaya dari ASN muncul secara spontan. Puncaknya saat Faida mencopot belasan pejabat Pemkab Jember, mulai dari Sekda Mirfano sendiri, kepala dinas, hingga kepala bagian (kabag) Pemkab pada Selasa (29/12/2020).

"Ini kegiatan spontanitas teman-teman, menyikapi kebijakan bupati yang melanggar aturan Mendagri terkait pemberhentian jabatan. Ada 13 orang dan yang dibebastugaskan tanpa prosedur. Kami juga sudah lelah dihadapkan dengan pelanggaran-pelanggaran aturan, sehingga puncaknya hari ini," tegas Mirfano.

Baca Juga: Massa Pro Muqit Geruduk Kantor Pemkab, Tuntut Bupati Jember Minta Maaf

3. Menolak SK bupati 

Ratusan ASN di Jember Nyatakan Mosi Tidak Percaya ke Bupati FaidaIlustrasi Orasi/Kebebasan Berpendapat (IDN Times/Mardya Shakti)

Usai menyampaikan mosi tidak percaya, para ASN juga berupaya berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menolak SK mutasi dari bupati. Menurutnya, sesuai surat edaran Mendagri yang dikeluarkan jelang Pilkada 2020, para petahana dilarang melakukan mutasi pejabat hingga ada pelantikan kepala daerah yang baru.

"Kami ingin jalannya pemerintah berjalan baik, dengan legislatif juga bisa berjalan harmonis. Ini puncaknya bagi kami. Hari ini, kami koordinasi langsung dengan Sekdaprov, sudah diatur pertemuannya di Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah Pemprov). Kami menolak SK Bupati yang melanggar aturan Mendagri," imbuhnya.

Saat penyampaian mosi tidak percaya, Faida tidak tampak hadir dan dijadwalkan menemui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang sedang melakukan kunjungan ke Jember.

Baca Juga: Usai Nyoblos ke TPS, Faida: Saya Minta Semua Berhenti Membuat Fitnah!

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya