Leher Terikat Tampar, Sopir Taksi Online Tewas di Tol Pandaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasuruan, IDN Times - Sesosok jenazah laki-laki ditemukan di Tol Pandaan-Malang KM 72.200, Rabu (23/10). Identitas korban diketahui bernama Rusdianto (41), warga Bendul Merisi, Surabaya. Dia merupakan seorang sopir taksi online yang dilaporkan menghilang oleh keluarganya sejak Senin (21/10).
Rusdianto diduga menjadi korban pembunuhan. Mobil Suzuki Ertiga bernopol L 1239 XD yang dikemudikan korban raib, diduga dibawa kabur oleh perampok. Selain itu, saat ditemukan, jenazah korban dalam kondisi terikat. Saat ini, Polres Pasuruan masih menyelidiki kasus tersebut.
1. Ditemukan dalam kondisi terikat
Jenazah korban ditemukan tergeletak di dalam selokan tol dalam posisi terikat. Ada tali tampar yang masih terlilit di bagian tubuh korban.
"Posisi korban saat ditemukan di TKP dalam kondisi masih diikat. Posisi tali tamparnya masih di leher korban," jelas Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Dewa Putu Prima Yoga dikonfirmasi IDN Times, Kamis dini hari (24/10).
2. Diduga dihabisi penumpang
Korban diketahui mengantar penumpang ke arah Plintahan, Pandaan, Pasuruan pada Senin (21/10). Dia sempat memberi tahu keluarganya . Namun, hingga Rabu, keluarga kehilangan kontak.
Saat jenazahnya ditemukan, tidak ditemukan kartu identitas. Polisi sendiri berhasil mengidentifikasi identitas Rusdianto dari sidik jari.
Diduga kuat, korban dirampok lalu dibunuh oleh penumpangnya. Namun polisi masih belum mau terburu-buru menyimpulkan.
"Saat ini kami masih lidik. Kanit saya masih di Surabaya," tambah Dewa Yoga.
3. Kirim tim ke Surabaya
Dewa Yoga melanjutkan, saat ini pihaknya sudah mengirim tim ke Surabaya untuk menghimpun keterangan sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah mencari informasi ke perusahaan taksi online tempat korban bekerja.
Polisi masih mencari tahu identitas penumpang yang diantar korban. "Kami masih koordinasi apakah penumpangnya memesan pakai aplikasi atau pesan secara offline," ungkap mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya tersebut.