Kota Malang Tak Miliki Cukup Ventilator untuk Tangani COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
1. Ventilator kerap tak tersedia
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Sri Winarni menjelaskan, selama ini kebutuhan ventilator di Kota Malang terbilang cukup tinggi. Lantaran kebanyakan kondisi pasien COVID-19 yang masuk ke rumah sakit sudah cukup parah dan memerlukan bantuan ventilator. Keterbatasan ventilator tersebut juga membuat rumah sakit harus merujuk pasien COVID-19 ke kota lain yang masih tersedia untuk ventilatornya.
"Ketersediaan ventilator ini juga menjadi kendala. Hal itu membuat rumah sakit harus melakukan koordinasi dengan RS rujukan yang ada di kota lain ketika ventilator yang ada di Kota Malang penuh," jelasnya, Rabu (13/1/2021)
2. Harus bergantian dengan pasien lain
Editor’s picks
3. Pantau masyarakat yang miliki komorbid
4. Minta masyarakat tak takut berobat
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji meminta masyarakat untuk tak takut berobat. Menurutnya, hal itu bisa menjadi deteksi dini agar bisa segera diketahui apakah yang bersangkutan terindikasi COVID-19 atau tidak.
Selama masa pandemik COVID-19 ini masyarakat cenderung takut berobat ketika sakit. Pasalnya, ada kekhawatiran akan terkena COVID-19 ketika ke rumah sakit. Termasuk juga mereka yang memiliki komorbid agar bisa segera mendaftar pada Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di bawah BPJS Kesehatan.
"Selama ini mereka yang ada di Prolanis justru tingkat kematiannya lebih rendah karena berada dalam pantauan," ungkap Sutiaji.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.