Khofifah Resmikan Rumah Sakit Paru Jember Jadi Rujukan Khusus COVID-19

Kasus COVID-19 terus meningkat

Jember, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menetapkan Rumah Sakit (RS) Paru di Kabupaten Jember sebagai rujukan khusus menangani pasien COVID-19. Upaya ini dilakukan untuk merespons tingginya kasus penularan COVID-19 di Jember pada November hingga Desember 2020. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkunjung langsung ke rumah sakit tersebut untuk meresmikan sekaligus memastikan fasilitas layanan khusus COVID-19, Rabu (30/12/2020).

1. RS Paru Jember jadi rujukan khusus COVID-19 

Khofifah Resmikan Rumah Sakit Paru Jember Jadi Rujukan Khusus COVID-19Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan RS Paru Jember menjadi RS khusus rujukan penanganan COVID-19. IDN Times/Istimewa

Khofifah mengatakan, sebelumnya RS Paru di Jember sudah melayani pasien COVID-19. Hanya saja, presentasenya masih 25 persen dari seluruh layanan. Saat ini, layanan RS Paru untuk pasien COVID-19 ditingkatkan dengan menambah bed perawatan dan ruangan instalasi negative pressure.

"Yang dulu sekitar 25 persen dari RS paru digunakan RS COVID-19, tapi kebutuhan perluasan tempat tidur dan percepatan layanan. Kami ingin fokus pada layanan pasien COVID-19. Sehingga bed-nya sudah lebih 100 di sini (RS Paru Jember)," ujar Khofifah usai peresmian.

2. Tidak hanya di Jember

Khofifah Resmikan Rumah Sakit Paru Jember Jadi Rujukan Khusus COVID-19Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan RS Paru Jember menjadi RS khusus rujukan penanganan COVID-19. IDN Times/Istimewa

Selain RS Paru di Jember, Khofifah juga bakal menjadikan RS Paru di Surabaya dan Madiun sebagai layanan khusus penanganan COVID-19.

"Sekarang juga finalisasi RS Paru Surabaya, Madiun, juga sedang maksimalkan untuk RS. Semua di bawah koordinasi RS Pemprov, di luar ekstensifikasi RSUD Soetomo, Saiful Anwar, RSUD dr Soedono," katanya.

Tidak hanya itu, Khofifah juga kembali mengaktifkan Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Ijen Boelevard di Malang yang sempat jadi layanan darurat khusus penanganan COVID-19.

"Akhirnya dalam koordinasi di internal Pemprov, kami melakukan identifikasi, salah satunya mengoperasikan RS darurat lapangan di Ijen Boelevard yang dulu sempat kami postpone Oktober, karena sudah sangat melandai. Ketika terjadi tren kenaikan dan kebutuhan layanan meningkat, maka kami operasionalkan lagi per 16 Desember," ujarnya.

Baca Juga: Kapolda Jatim Sebut 60 Anggotanya Meninggal karena COVID-19

3. Sudah ada 61 nakes di Jatim meninggal karena COVID-19

Khofifah Resmikan Rumah Sakit Paru Jember Jadi Rujukan Khusus COVID-19Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah kembali mengingatkan kepada semua pihak untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Hingga 30 Desember 2020, kata Khofifah, sudah ada 61 tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Timur yang meninggal usai dinyatakan positif COVID-19. Sementara data keseluruhan di Indonesia, sudah ada 507 tenaga kesehatan yang meninggal.

"Kewaspadaan, kehati-hatian untuk jalankan disiplin prokes harus dijalankan semua pihak. Di Jatim per pagi ini ada 61 Nakes meninggal karena COVID-19. ASN Pemprov sudah 65 orang meninggal," ujarnya.

Baca Juga: Dipimpin Wabup, ASN Jember Layangkan Mosi Tidak Percaya ke Faida

Mohamad Ulil Albab Photo Verified Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya