Ribuan Vaksin Aztra Zeneca di Tulungagung Kedaluarsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Ribuan dosis vaksin merek Astra Zeneca di Kabupaten Tulungagung, telah memasuki masa kadaluarsa. Dalam kotak wadah vaksin tersebut tercantum masa kedaluarsa pada Bulan Februari 2022. Saat ini vaksin telah dipisahkan oleh petugas dan disimpan jadi satu. Pihak Dinas Kesehatan setempat telah melakukan konsultasi dengan pemerintah pusat, dan BPPOM terkait vaksin ini.
1. Meski kedaluarsa masih bisa digunakan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad menerangkan total jumlah vaksin yang kedaluarsa sebanyak 26 ribu dosis. Sesuai keterangan dalam kotak memang vaksin tersebut telah kedaluarsa. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan BPPOM kondisinya masih bagus dan tidak rusak. Sehingga vaksin ini masih bisa digunakan hingga 9 bulan kedepan. "Berdasarkan hasil penelitian vaksin masih dapat digunakan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, vaksin juga tidak rusak," ujarnya, Rabu (16/03/2022).
Baca Juga: Mengapa Vaksin Booster Diberikan Kombinasi Vaksin yang Berbeda?
2. Hentikan permintaan vaksin Astra Zeneca
Kedatangan vaksin merek ini juga berdekatan dengan masa kadaluarsa. Sehingga vaksin belum sempat didistribusikan ke layanan fasilitas kesehatan namun sudha masuk masa kadaluarsa. Untuk sementara pihak Dinkes tidak akan mengajukan permintaan pengiriman vaksin merek Astra Zeneca ini, karena stok ketersediaanya masih melimpah. "Jadi kita mengajukan yang merek lain terlebih dahulu seperti sinovac maupun pzifer," tuturnya.
Baca Juga: 468.616 Dosis Vaksin akan Kedaluwarsa, Begini Penjelasan Pemprov Sumsel
3. Habiskan ketersediaan untuk vaksinasi dosis kedua dan ketiga
Untuk menghabiskan ketersediaan stok vaksin Astra Zeneca ini, pihak Dinkes menyiapkan sejumlah langkah. Selain melalui kegiatan vaksinasi masal, mereka akan menggunakan vaksin Astra Zeneca untuk suntikan vaksin dosis kedua dan ketiga. Pihak Dinkes yakin dalam waktu beberapa bulan kedepan stok vaksin ini akan segera habis. "Jika dalam wkatu 9 bulan kedepan belum habis kita menunggu petunjuk selanjutnya dari pemerintah pusat, apa mau ditarik atau dimusnahkan kita masih menunggu," pungkasnya.