Puluhan Kios di Pasar Tradisional Kediri Ludes Terbakar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kediri, IDN Times - Puluhan kios dan lapak di Pasar Tradisional Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, ludes dilalap si jago merah. Peristiwa kebakaran ini diketahui pertama kali oleh warga sekitar pukul 16.45 WIB. Banyaknya bahan yang mudah terbakar membuat kobaran api cepat membesar. Selain itu angin juga bertiup kencang dan menyebabkan api mudah merembet ke kios lainnya.
1. Api berasal dari blok timur pasar
Salah seorang pemilik lapak di pasar ini, Ismail, mengatakan sumber api diketahui pertama kali berasal dari blok timur. Banyak toko kelontong yang terdapat di blok tersebut. Barang yang dijual di toko kelontong ini mudah terbakar sehingga kobaran api cepat membesar. Kebakaran ini terjadi saat aktivitas pasar tengah sepi.
"Ini blok sebelah timur habis, api berasal dari blok timur ini, pertama kali diketahui asalnya dari timur," ujarnya, Minggu (08/05/2022).
Baca Juga: 5 Fakta Unik Gunung Kelud, Tempat Wisata Eksotis di Kediri
2. 9 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan
Sementara itu Kapolsek Ngadiluwih, AKP Iwan Setyo Budhi menerangkan total terdapat 7 lorong lapak berisi 35 kios yang ludes terbakar. Api baru bisa dijinakkan setelah 9 unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkot dan Pemkab Kediri juga dari PT Gudang Garam diterjunkan ke lokasi. Di antaranya 2 PMK Pemkot Kediri, 2 PMK Gudang Garam (GG) dan 5 PMK Pemkab Kediri. Api berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku selama hampir 4 jam.
"Meskipun begitu petugas masih terus melakukan pembasahan di lokasi kebakaran untuk memastikan kobaran api benar padam," terangnya.
Baca Juga: 6 Oleh-oleh Wajib Kota Kediri, Tahu Takwa Jadi Primadona
3. Penyebab kebakaran belum diketahui
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab peristiwa kebakaran ini. Tim Identifikasi Polres Kediri, masih di lokasi dan mencari penyebab kebakaran. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Meskipun begitu kerugian ditaksir mencapai Rp 800 juta.
"Penyebabnya masih belum diketahui ini kita masih akan lakukan olah TKP setelah api benar padam," pungkasnya.