Harga Telur Tulungagung Tembus Rp30 Ribu per Kg, Warga Pilih Sortiran

Kondisi luarnya tak bagus, harganya murah

Tulungagung, IDN Times - Harga telur di Pasar Grosir Ngemplak Tulungagung, tembus hingga Rp30 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sebelum perayaan Hari Raya Natal kemarin. Mahalnya harga telur membuat sejumlah warga beralih membeli telur bentesan atau sortiran. Meskipun kondisi cangkang telurnya tidak terlalu bagus, namun harganya lebih murah dari lainnya.

1. Kondisi cangkang telur tidak utuh

Harga Telur Tulungagung Tembus Rp30 Ribu per Kg, Warga Pilih SortiranTelur bentesan yang dijual di pasar grosir Ngemplak Tuungagung. IDN times/ Bramana Pamungkas

Masroin, salah satu penjual telur bentesan mengaku mendapatkan pasokan dari peternak. Telur ini tidak lolos sortir karena kondisi cangkangnya tidak utuh. Terdapat retakan pada kulit cangkang sehingga harganya jauh lebih murah. Saat ini harga jual telur bentesan ini sebesar Rp22 ribu per kilogram.

"Selain kulit cangkang yang tidak utuh yang membedakan lagi telur bentesan ini tidak tahan lama, usianya hanya 4 hari setelah itu tidak layak dikonsumsi," ujarnya, Senin (27/12/2021).

2. Harga lebih murah, banyak dicari masyarakat

Harga Telur Tulungagung Tembus Rp30 Ribu per Kg, Warga Pilih SortiranMasroin, penjual telur bentesan di pasar grosir Ngemplak Tulungagung. IDN imes/ Bramanta Pamungkas

Penjualan telur bentesan ini meningkat hingga 30 persen dibanding sebelumnya. Masayarakat banyak mencari telur ini sebagai bahan membuat aneka makanan seperti kue dan martabak. Meskipun kulit cangkang tidak utuh, namun hal tersebut tak berpengaruh ke rasa telur.

"Kalau dibuat bahan kue masih bisa untung, kalau menggunakan telur yang bagus harga kue juga akan naik," tuturnya.

Baca Juga: Deflasi di Kota Malang Dipicu Anjloknya Harga Telur Ayam 

3. Biasa digunakan untuk bahan kue

Harga Telur Tulungagung Tembus Rp30 Ribu per Kg, Warga Pilih SortiranTelur bentesan yang dijual di pasar grosir Ngemplak Tuungagung. IDN times/ Bramana Pamungkas

Sutini, salah seorang pembuat kue mengaku menggunakan telur bentesan sebagai bahan utama. Sebelumnya saat harga telur normal Sutini selau menggunakan telur dengan kualitas kulit yang bagus. Namun saat telur mahal, Sutini memilih beralih ke telur bentesan. Hal ini dilakukan untuk tetap mempertahankan harga jual kue di pasaran.

"Rasa kue juga tidak berubah meski menggunakan telur bentesan" pungkasnya.

Baca Juga: Harga Telur Mulai Naik, Peternak Akhirnya Bisa Bernafas Lega 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya