Festival Selat Bali Mengolaborasi Budaya Banyuwangi-Jembrana 

Menyuguhkan pertunjukan budaya secara kolaboratif

Banyuwangi, IDN Times - Berada di ujung timur pulau Jawa, membuat Banyuwangi memiliki persentuhan yang amat dekat dengan Bali. Secara geografis, hanya dipisahkan dengan selat Bali. Sedangkan secara budaya, keduanya saling beririsan.

Fakta-fakta tersebut dimanfaatkan oleh Pemkab Banyuwangi dan Pemkab Jembrana, Bali, untuk mempromosikan wisata bersama. Salah satunya dengan menggelar Festival Selat Bali, Rabu sore (7/8).

"Sudah bukan waktunya kita berkompetisi, tapi saatnya berkolaborasi. Banyuwangi dan Jembrana yang bertetangga dan saling mengembangkan pariwisata pun bukan waktunya lagi untuk bersaing, tapi harus bekerja sama untuk saling menyokong," terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pembukaan melalui layanan facetime.

1. Keberadaan Bandara Internasional Banyuwangi menjadi kesempatan meningkatkan kunjungan wisman

Festival Selat Bali Mengolaborasi Budaya Banyuwangi-Jembrana IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Meski secara geografis berada di seberang pulau, tapi banyak wisatawan yang hendak berlibur ke Bali Barat memanfaatkannya.

"Hal-hal yang demikian, bisa terus kita tingkatkan. Apalagi bandara Banyuwangi sudah menjadi bandara internasional, tentu ini bisa menjadi modal penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara di kedua belah pihak," imbuh Anas. 

2. Kolaborasi Banyuwangi-Jembrana bagian dari upaya meningkatkan rasa persaudaraan

Festival Selat Bali Mengolaborasi Budaya Banyuwangi-Jembrana IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Kebersamaan dan kerja sama antar daerah tetangga memang perlu untuk terus digalakkan.

"Jika untuk kepentingan masyarakat, meningkatkan pendapatan daerah dan memajukan kebudayaan, kami dari Jembrana selalu siap untuk berkolaborasi," terang Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Keuangan dan Pembangunan, I Wayan Sedane.

Sedane juga mengapresiasi kolaborasi kebudayaan ini, sebagai bagian dari upaya meningkatkan rasa persaudaraan.

"Meski berbeda pulau, pada dasarnya kita ini tetap satu leluhur. Oleh karena itu, kolaborasi ini semakin menyatukan persaudaraan di antara kita," imbuhnya.

3. Kedua daerah mempertunjukkan kebudayaannya masing-masing secara kolaboratif

Festival Selat Bali Mengolaborasi Budaya Banyuwangi-Jembrana IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Sebagai pembuka, ditampilkan Tari Kletek Emas dari Banyuwangi dipadu dengan Tari Margopati khas Bali.

Dilanjutkan dengan Tari Makepung yang menyajikan koreografi dari tradisi menggembala kerbau yang biasa dilakukan oleh para petani di Bali belahan barat. Lantas, disusul dengan tari gandrung yang dibawakan oleh para seniman mancanegara yang mendapatkan Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI).

Semakin heboh ketika para peraih BSBI itu, memainkan berbagai alat musik dan melagukan tembang Ulang Andung-Andung, sebuah lagu daerah populer di Banyuwangi. Para ekspatriat itu, terlihat lues memainkannya. Gemuruh tepuk tangan pun tak berhenti dari ratusan penonton yang hadir.

Tak hanya tarian, alat musik yang dimainkan pun perpaduan dari dua kebudayaan. Gamelan Banyuwangi berpadu padan dengan gamelan Bali. Sedangkan angklung Banyuwangi beradu seru dengan Jegong Bali.

4. Semarak Festival Selat Bali dimeriahkan juga dengan lomba perahu layar

Festival Selat Bali Mengolaborasi Budaya Banyuwangi-Jembrana IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Selain menampilkan aneka tari dan musik khas masing-masing daerah, juga digelar lomba perahu layar. Tak kurang dari seratus perahu layar tradisional, memacu biduknya masing-masing dari bibir pantai Banyuwangi menuju pantai Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Lalu, kembali lagi ke titik pemberangkatan di bibir pantai Bulusan, Banyuwangi. 

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya