Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi 

Semuanya menjabat pada masa Pemerintahan Jokowi

Jakarta, IDN Times - Beberapa lembaga negara di Indonesia kini dipimpin oleh perwira tinggi (Pati) Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Mereka ada yang berstatus aktif, ada pula yang telah pensiun dini. Salah satunya, Jenderal (Purn) Polisi Muhammad Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Tito dilantik sebagai Mendagri oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/11). Sebelum menjabat Mendagri, Tito menduduki posisi strategis sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Sebelum Tito, ada beberapa Pati Polri yang menduduki posisi penting di Lembaga Pemerintahan. Siapa sajakah mereka? Berikut ulasan lengkap telah dirangkum IDN Times dari berbagai sumber.

1. Direktur Utama Perum Bulog: Budi Waseso

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso saat ini menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog). Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah 59 tahun silam ini, merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1984.

Di Korps Bhayangkara, Budi berpengalaman dalam bidang reserse. Buwas sapaan akrabnya itu pernah mengisi beberapa jabatan di Polri. Salah satunya yang paling tinggi ialah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Ia menjadi Kabareskrim pada
16 Januari 2015 hingga 7 September 2015.

Masih di tahun yang sama, Buwas kemudian beralih menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia menjabat sejak 8 September 2015 hingga 1 Maret 2018. Hingga pada 27 Agustus 2018 sampai sekarang, Buwas menjadi Direktur Utama Perum Bulog.

2. Kepala BNN: Heru Winarko

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi IDN Times/Debbie Sutrisno

Komjen Pol. Heru Winarko merupakan lulusan Akpol tahun 1985. Dia juga berpengalaman dalam bidang reserse. Pria yang sebentar lagi menginjak usia 57 tahun ini, pernah menduduki sejumlah jabatan di Polri seperti Kapolda Lampung pada tahun 2012.

Tak hanya itu, Heru pernah menjadi Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2015. Sebelum di KPK, Heru pernah menduduki jabatan pemerintahan lainnya yakni, Asdep 4/V Kamnas Kemenko Polhukam RI tahun 2010, Kepala Biro Umum Kemenko Polhukam RI tahun 2011 dan Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Menko Polhukam RI pada tahun 2015. Kemudian, sejak 1 Maret 2018, Heru mengemban amanat sebagai Kepala BNN.

3. Kepala BNPT: Suhardi Alius

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi IDN Times/ Ardiansyah Fajar

Komjen Pol. Suhardi Alius merupakan Akpol angkatan 1985. Suhardi pernah menduduki beberapa jabatan tinggi. Di antaranya Kabareskrim pada 24 November 2013 hingga 16 Januari 2015. Sebelum menjadi Kabareskrim, Suhardi pernah menjadi Kapolda Jawa Barat sejak Juni 2013 hingga November 2013.

Suhardi juga pernah menjadi Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri pada tahun 2012. Pria kelahiran Jakarta tahun 1962 ini juga pernah menjabat sebagai
sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) sejak 16 Januari 2015 hingga Juli 2016.

Pada 20 Juli 2016, Suhardi ditunjuk dan dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Tito Karnavian yang dipromosikan menjadi Kapolri.

4. Kepala BIN: Budi Gunawan

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi Budi Gunawan (Wikimedia.org/Markas Besar Polri)

Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan merupakan lulusan Akpol angkatan 1983. Ketika berpangkat Komisaris Besar (Kombes), Budi pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden (1999-2000) dan Presiden RI (2000-2004) pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Budi juga tercatat sebagai jenderal termuda di Polri ketika dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen). Kala itu, dia menjabat  sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri pada 2004-2006.

Selanjutnya, selama dua tahun, Budi menjabat sebagai Kepala Selapa Polri Lemdiklat Polri. Kemudian pada tahun 2008-2009, Budi dipromosikan menjadi Kapolda Jambi. Tahun berikutnya, Budi dipromosikan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv BinKum) Polri selama setahun. Budi pun mendapat kenaikan pangkat bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen).

Budi kemudian dimutasi menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam). Baru dua tahun menjabat, ia dipromosikan menjadi Kapolda Bali pada tahun 2012.

Di tahun yang sama, Budi dimutasi lagi menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol). Lembaga ini membawahi lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), dan lainnya. Budi, kala itu, mendapat kenaikan pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi.

Budi juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) para era Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti sejak 22 April 2015 dan Jenderal Pol. Tito Karnavian sejak 13 Juli 2016.

Tanggal 9 September 2016, ia akhirnya diangkat oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Pangkatnya juga dinaikkan dari Komjen Polisi, menjadi Jenderal Polisi.

5. Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM: Ronny Franky Sompie

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi Dokumen imigrasipekanbaru.com

Irjen Pol. (Purn) Ronny Franky Sompie, merupakan lulusan Akpol tahun 1984. Ronny juga berpengalaman dalam bidang reserse. Pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara 58 tahun lalu ini, pernah menjabat sebagai Kapolda Bali pada tahun 2015. Dia juga pernah menjadi Kadiv Humas Mabes Polri pada tahun 2013.

Ronny pensiun dini dari Korps Bhayangkara pada tahun 2015 setelah ditunjuk oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Ia mengemban amanat itu, sejak sejak 10 Agustus 2015.

6. Eks Menteri PAN-RB: Syafruddin

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi IDN Times/Istimewa

Komjen Pol. (Purn), Syafruddin, merupakan Akpol angkatan 1985. Kariernya di Kepolisian diawali sebagai Kasubdit Patroli Kota Polda Metro Jaya pada 1985 dan Kapolsek Pondok Gede Bekasi Polda Metro Jaya pada 1987.

Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Tengah tahun 1961 ini, pernah menjadi ajudan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada akhir tahun 2009, Syafruddin pernah menjabat sebagai Wakapolda Sumatera Utara, kemudian Kapolda Kalimantan Selatan, Kadiv Propam Polri, Kalemdikpol dan Wakapolri pada masa kepemimpinan Tito Karnavian.

Syafruddin pernah ditunjuk sebagai Ketua Kontingen atau Chief de Mission (CdM) Indonesia pada ajang Asian Games 2018. Syafruddin kemudian dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk bekerja sama dalam Kabinet Kerja. Ia dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 18 Agustus 2018.

7. Irjen Kemenperin: Setyo Wasisto

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Komjen Pol. Setyo Wasisto, merupakan lulusan Akpol tahun 1984. Dia juga berpengalaman dalam bidang intel. Di Polri Setyo pernah menduduki sejumlah jabatan, seperti Kadiv Humas Polri pada tahun 2017.

Pada tahun 2015, Setyo pernah ditunjuk sebagai Pati SSDM Polri, untuk penugasan Lemhannas RI. Dan pada 15 November 2018, Setyo ditunjuk sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

8. Ketua KPK: Firli Bahuri

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi (Capim KPK Firli Bahuri) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Firli Bahuri merupakan lulusan Akpol angkatan 1990. Ia juga berpengalaman dalam bidang reserse. Firli sendiri pernah mengemban amanat sebagai Deputi Penindakan KPK dan menggantikan Irjen (Pol) Heru Winarko pada 6 April 2018 lalu.

Firli juga pernah menjadi ajudan wakil presiden RI, Boediono, pada masa pemerintahan SBY. Pada tahun 2017, Firli pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Tahun 2019, Firli dirotasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).

Firli sendiri telah ditentukan sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Keputusan itu ditetapkan usai Anggota Komisi III DPR DPR melakukan voting pada Jumat, 13 September 2019 lalu.

Pada Jumat (8/11) lalu, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memutasi ratusan anggotanya. Mutasi itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3020/XI/KEP/2019 tertanggal 8 November 2019. Total, Ada 170 anggota kepolisian yang dimutasi.

Firli Bahuri turut dimutasi dan menduduki jabatan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri. Ia pun mendapat kenaikan pangkat menjadi Komjen Polisi.

9. Mendagri: Tito Karnavian

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi Puspen Kemendagri

Muhammad Tito Karnavian resmi dilantik menjadi Mendagri oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/10) lalu.

Mantan Kapolri itu, juga menggantikan posisi Tjahjo Kumolo yang kini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Tito lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Kapolri ke-24 ini termasuk seorang polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat. Saat masih menyandang pangkat AKBP, ia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Pangkatnya dinaikkan dan ia menerima penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Sutanto bersama dengan para kompatriotnya seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan lainnya.

Tito juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top. Atas prestasi ini, pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi dan diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri.

Kariernya terus menanjak, dan dia sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Pada 14 Maret 2016, ia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.

Pada 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR, yang isinya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang akan segera pensiun. DPR menyetujui usulan ini dalam sidang paripurna pada awal Juli 2016.

Tito resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juli 2016. Dengan jabatan ini, ia menjadi lulusan Akpol angkatan 1987 tercepat yang menyandang pangkat bintang empat.

10. Ketua PSSI: Mochamad Iriawan alias Iwan Bule

Dari PSSI hingga BIN, Ini Sepak Terjang 10 Jenderal Polisi IDN Times/Vanny El Rahman

Komjen Pol. Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mengawali karier sebagai polisi. Jejak profesinya melesat sangat cepat. Pertama kali dirinya langsung didapuk menjadi Kapolres Tegal Polda Jateng pada 2001.

Tak lebih dari satu dasawarsa, atau tepatnya cuma delapan tahun saja, dirinya sudah dipromosikan sebagai Dir Reskrimum Polda Metro Jaya hingga mengemban jabatan-jabatan penting di Polri sampai saat ini.

Sejak 2010 lalu, ia terbilang gemilang dalam urusan naik pangkat. Dari pangkatnya sebagai Brigjen Polisi, hanya butuh tiga tahun pangkatnya naik jadi Irjen. Kini, ia sudah berpangkat Komjen Polisi sejak diangkat pada tahun lalu.

Namannya semakin dikenal publik saat didapuk menjadi Dir Reskrimum Polda Metro Jaya. Di sana, ia sempat menangani kasus paling menghebohkan, yakni pembunuhan kontroversial, Nasrudin Zulkarnaen, yang melibatkan mantan Ketua KPK, Antashari Azhar.

Selain itu ia juga sempat menjabat sebagai Wadir I/Kamtranas Bareskrim Polri, Dir Binmas Baharkam Polri, hingga jadi pimpinan Polda Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, hingga Jawa Timur. Ia juga pernah menjabat sebagai Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, saat Pilkada serentak digelar di Jawa Barat.

Iwan Bule terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) 2019-2023. Hal itu dipastikan, usai dirinya mendapatkan 82 suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI dengan agenda pemilihan Ketua Umum dan Exco.10 calon lainnya tak meraih satu suara pun, dengan tiga suara tak sah dalam Kongres yang digelar di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (2/11) lalu.

Baca Juga: Berdarah Ningrat, Jenderal Hoegeng Emoh Dimakamkan di TMP Kalibata

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya