Vaksin Merah Putih Mulai Masuk Uji Praklinik Fase 2

Surabaya, IDN Times - Vaksin Merah Putih platform Universitas Airlangga (Unair) telah melewati tahap 1 uji praklinik fase 2. Ketua tim peneliti Vaksin Merah Putih, Prof Dr Fedik Abdul Rantam mengatakan bahwa pada tahap 1 ini menunjukkan hasil yang bagus.
"Terkait dengan titer antibodi trennya baik sekali, PA juga baik, dan saat ini pemeriksaan masih berlangsung," ujarnya, Minggu (30/5/2021).
"Di antaranya pemeriksaan immunotyping, ginjal, hematologi, toksisiti, dan pemeriksaan darah total. Hasil pemeriksaan itulah yang akan dijadikan dasar untuk melakukan uji praklinik fase 2," katanya.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Ditarget Siap Edar Desember, Begini Progresnya
1. Menyiapkan uji praklinik fase 2 dilanjut uji klinik fase 1 pada manusia
Langkah selanjutnya, kata Fedik, pihaknya menyiapkan uji praklinik fase 2. Termasuk hewan uji coba. Dari situ, nanti ditentukan efikasi, dosis, dan lain-lain untuk persiapan uji klinik fase 1 pada manusia yang rencananya pada bulan Agustus mendatang.
"Sesuai rancangan uji coba pada manusia pada Agustus," ucapnya.
2. Riset dengan beberapa platform juga sudah dilakukan
Beberapa tahap yang sudah dilakukan Unair yaitu melaksanakan riset vaksin dengan beberapa platform. Antara lain platform inactivated virus, platform viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.
Ketiga platform tersebut masih berlanjut dan konstruksi platform inactivated virus telah selesai lebih awal untuk lanjut ke uji preklinis dan uji klinis. “Plan lain kita siapkan varian virus lain. Ini adalah menjaga kalau ini fail maka ada subtitusi, tidak perlu menunggu 10 bulan sampai menjadi seed vaccine,” kata Fedik.
3. Vaksin diharap bisa digunakan Desember
Melihat rangkaian riset yang telah dilakukan, Fedik meyakinkan kalau Vaksi Merah Putih pasti jadi. Sekarang ini tim peneliti akan bekerja maksimal, sehingga sesuai harapan vaksin cepat digunakan masyarakat.
"Harapan kami Desember sudah bisa, paling lama Februari atau Maret sudah masuk skema industri," beber dia.
Lebih lanjut, Fedik berharap penelitian ini sesuai dengan harapan pemerintah dan juga masyarakat Indonesia. Yakni, pengembangan vaksin mandiri agar pemerintah dapat mengatasi virus Covid-19 secara mandiri pula.
"Bagi akademisi, kita optimis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri. Tentu ini sebagai awal," katanya.
Baca Juga: Kabar Terbaru! Vaksin Merah Putih Akan Digunakan Pertengahan 2022