Terkendala Sinyal, Warna-warni Belajar dari Rumah di Daerah Terpencil

Di Sumenep bahkan masih ada sekolah yang masuk

Surabaya, IDN Times - Kebijakan belajar dari rumah bagi siswa SMA/SMK di Jawa Timur (Jatim) rupanya masih terbentur berbagau kendala. Pasalnya, beberapa siswa di daerah tidak memiliki akses internet yang laik di tengah pageblug virus corona atau COVID-19 ini.

1. Tiga sekolah di Pacitan terkendala minim sinyal internet, belajar via WA

Terkendala Sinyal, Warna-warni Belajar dari Rumah di Daerah TerpencilIlustrasi WIFI (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Hal tersebut pun diakui oleh Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi. Dia membeberkan ada tiga sekolah di Pacitan yang terkendala minimnya sinyal internet karena berada di kawasan pegunungan.

"Sekolah di Jatim yang tidak bisa dijangkau internet, di antaranya yang ada di daerah pegunungan di Pacitan. Di sana ada tiga sekolah yang kesulitan mengakses internet. Tetapi masih bisa menggunakan WhatsApp," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (17/4).

2. Satu sekolah di Sumenep tetap masuk

Terkendala Sinyal, Warna-warni Belajar dari Rumah di Daerah TerpencilPexels.com/Pixabay

Lebih lanjut, Dindik Jatim juga mendapat laporan ada satu sekolah di Kabupaten Sumenep tidak mempunyai sinyal internet maupun reguler sama sekali. Sekolah ini berada di Pulau Sakala. Maka dari itu, pembelajaran tetap digelar di sekolah.

"Karena tidak bisa internet, belajar mengajar tetap dilakukan di sekolah. Siswa masuk setiap hari tetapi protokol tetap dilaksanakan. Jumlah siswanya juga sedikit sehingga bisa diatur jaraknya dan tetap pakai masker," kata Wahid.

Baca Juga: Tangkal COVID-19, BIN Serahkan Bantuan Alat Kesehatan ke Gugus Tugas

3. Lima sekolah di Sumenep belajar via SMS

Terkendala Sinyal, Warna-warni Belajar dari Rumah di Daerah Terpencil(Ilustrasi pendidikan) IDN Times/Arief Rahmat

Selain itu, masih ada lima sekolah di Sumenep yang terkendala model pembelajaran jarak jauh. Tidak separah di Pulau Sakala, siswa di lima sekolah ini masih dapat mengakses sinyal reguler sekalipun tidak ada internet.

"Ada lima lainnya (di kepulauan Sumenep) itu hanya bisa pakai SMS. Proses belajar mengajarnya pun pakai SMS," ucapnya.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Sembuh Lalu Meninggal, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya