Terduga Teroris di Nyamplungan Dikenal Pendiam

Densus 88 juga menggeledah rumah terduga teroris Surabaya

Surabaya, IDN Times - Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial ABU (52) di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, pada Jumat (3/5/2023) kemarin. Tetangga sekitar ternyata sudah sering bertanya-tanya dengan sikap keseharian ABU.

Seorang tetangga ABU, Ismail mengatakan, dirinya jarang berkomunikasi dengan ABU. Namun lebih sering dengan kakak kedua ABU bernama Said Umar. Itupun hanya berkomunikasi secara singkat.

"Keseharian gak tahu. Kalau sama kakaknya sering. Tapi cuma ngobrol biasa soal minyak wangi biasanya. Ya kalau akrab gak. Cuma kalau ketemu di jalan ya nyapa. Kita gak ngobrol panjang," ujar Ismail.

ABU, kata Ismail, juga tidak pernah menghadiri acara undangan jika ada hajatan di lingkungan sekitarnya. Dirinya dan warga setempat tak terlalu mengetahui aktivitas keseharian ABU.

"Enggak pernah (kalau ada undangan). Jarang di rumah katanya. Kadang ada, kadang enggak ada. Warga tahu kalau dia tinggal di situ. Anaknya banyak, masih kecil-kecil. Kalau gak salah anaknya 5," kata dia.

Senada dengan Ismail Ketua RT 02 Nyamplungan, M Abri membeberkan, sosok ABU dikenal cenderung pendiam, tertutup dan jarang bersosialisasi. "Orangnya ya nyapa. Tapi dia tidak bicara sama orang," ungkapnya.

Apalagi soal pekerjaan. Sekalipun dirinya pimpinan wilayah setempat, Abri mengaku, dirinya tidak mengetahui sama sekali pekerjaan dari ABU selama ini. Saat penggeledahan yang dilakukan anggota kepolisian, dan dirinya diminta sebagai saksi dalam proses hukum tersebut.

Abri mengaku sempat menyimpulkan bahwa ABU bekerja sebagai penjual parfum. Pasalnya, ia sempat melihat ada temuan tas yang akan disita oleh petugas, namun urung. Karena, istri ABU bilang bahwa isi dari tas tersebut hanya parfum.

"Kemarin kan digeledah juga ada tas. Kata istrinya isinya parfum. Mungkin dia jual parfum," katanya.

Sementara terkait penangkapan pada Jumat lalu, Abri menjelaskan kalau ABU ditangkap pada pagi hari. "Diamankan setengah 8 sudah ditangkap. Setahu saya di sekitar rumahnya," kata dia.

Diketahui ABU ditangkap saat di depan gang utama permukiman rumahnya, atau tepat gapura depan bertuliskan Jalan Kalimas Madya III. Setelah ditangkal, ABU digelandang masuk ke dalam mobil kepolisian untuk dibawa ke suatu tempat.

Sekitar pukul 09.30 WIB, anggota kepolisian berjumlah lebih banyak melakukan penggeledahan dan penyitaan di dalam rumah ABU. "Jam setengah 10 mereka (polisi) jemput saya ke sini (rumah)," kata Abri.

Abri mengaku kala diajak anggota kepolisian untuk menyaksikan proses penggeledahan dan penyitaan di rumah ABU. Proses penggeledahan berlangsung  dua jam. Sebanyak 43 buku yang disita. Buku itu tentang jihad, negara Islam dan buku bacaan karangan Abu Bakar Ba'asyir.

"Saya baca judul-judulnya. Cover-covernya. Isinya itu. Jihad negara Islam. Bukunya Abu Bakar Baasyir. Ada. Bareng kamar anaknya. Kemudian ke depan. Jadi (polisi menyita buku) dari kamar anaknya. Lalu ke ruang tamu," ungkapnya.

Selain buku, lanjut Abri, polisi juga mendapatkan sebuah benda busur dan anah panahnya. Sesuai pengamatannya di lokasi, hanya satu busur dan lima anak panah yang disita.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto enggan memberikan komentar soal penangkapan terduga teroris di wilayah hukumnya. Menurutnya, penanganan teroris adalah wewenang penuh dari Tim Densus 88 Antiteror.

"Ini ranah densus, ditunggu saja, semoga nanti diinfokan kalau udah beres," tegasnya.

Baca Juga: Terduga Teroris di Nyamplungan Pernah Ditangkap Tahun 2006

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya