Tangani Wabah PMK, Jatim Bikin Vaksin Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Jawa Timur (Jatim) untuk memproduksi vaksin sendiri untuk menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Diketahui, PMK telah menjangkit ribuan sapi dan kerbau di Lamongan, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto.
1. Sampel ternak terjangkit PMK diteliti PMK untuk ditentukan vaksinnya
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, wabah PMK tak hanya menyebar di empat kabupaten di Jatim. Tapi juga di dua kabupaten di Aceh. Nah, saat ini sampel-sampel ternak yang ada di Jatim sedang diteliti mendalam oleh Pusat Veteriner Farmasi (Pusvetma) Surabaya.
Penelitian ini penting guna mengetahui level atau tingkat keparahan PMK yang sedang menjangkit hewan ternak di suatu wilayah. Sekaligus, hasil penelitian juga dapat digunakan untuk penentuan vaksin PMK. "Hasilnya akan keluar, sesudah itu kita tentukan vaksin yang cocok," ujarnya usai rapat koordinasi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (9/5/2022).
Baca Juga: Wabah PMK Serang Sapi Jatim, Mentan: Isolasi Lokal
2. Vaksin PMK rencana akan diproduksi Jatim
Kemungkinan, sambung Syahrul, vaksin akan dibuat sendiri oleh Jatim. Dia optimistis Pusvetma dapat memproduksinya. Karena sebelumnya juga telah meluncurkan vaksin flu burung dan serum flu babi. "Kemungkinan vaksinnya, tadi Ibu Gubernur Jawa Timur (Khofifah) bilang kita buat sendiri saja, seperti yang lalu (vaksin flu burung), cukup ampuh" katanya.
3. Pengobatan tetap dimasifkan sembari menunggu vaksin
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sekarang pihaknya fokus pengobatan ternak yang terkonfirmasi PMK. Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini meminta ke Kementan supaya ketersediaan obat-obatan dicukupi terlebih dahulu sembari menyiapkan vaksinnya.
"Supaya ketersediaan obat-obatan basic, antibiotik dan vitamin itu relatif bisa tercukupi. Saya meminta IKA FKH Unair menurunkan tim lebih banyak, supaya percepatan penyuntikan lebih masif," pungkas dia.
Baca Juga: Daging Ternak Positif PMK, Khofifah: Aman Dikonsumsi