Sumur Keluar Minyak, Pemprov Benarkan Ada Kandungan Metana

Sumur langsung ditutup

Sumenep, IDN Times - Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jawa Timur (Jatim) terjun ke Sumenep untuk mengecek sumur milik seorang warga di Dusun Koplong, Desa Batang, Kecamatan Batang-Batang. Paslanya sumur tersebut sempat dilaporkan mengandung minyak dan gas bumi alias migas.

Berdasarkan hasil pengecekan, Kepala Dinas ESDM Jatim, Aris Mukiyono memastikan bahwa memang ada kandungan metana. Akam tetapi, kandungannya sedikit. Justru yang banyak ialah kandungan airnya.

"Dari hasil penelitian tim kami lebih banyak kandungan airnya ketimbang kandungan metananya," ujarnya, Rabu (4/9/2024).

Dalam pengecekan di Sumenep, Aris bilang kalau pihaknya menggandeng SKK Migas Jabanusa dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau Kontraktor Migas HCML. Dari hasil kajian, ia menyebut memang fenomena sumur mengandung metana di Madura sudah sering terjadi.

"Sebenarnya hal seperti ini sering terjadi di Madura. Meski tidak terlalu besar kandungan metananya, oleh polisi diberi police line untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Aris.

Dalam pengecekan, lanjut Aris, juga dilakukan pengukuran keberadaan gas menggunakan alat detector gas sebanyak 2 kali. Yaitu pada pengukuran pertama tercatat pada alat detector gas menunjukkan LEL (Lower Explosive Limit) CH4 5,5 persen H2S 0 PPM, terdapat gas metana berkisar 5,5 persen yang mudah terbakar apabila tersulut sumber api dan hidrogen sulfida 0 PPM.

"Pada pengukuran kedua tercatat pada alat detector gas menunjukkan LEL (Lower Explosive Limit) CH4 8,8 persen H2S 0,5 PPM, terdapat gas metana berkisar 5,5 persen yang mudah terbakar apabila tersulut sumber api dan hidrogen sulfida 0,5 PPM (ambang batas H2S berkisar 15 ppm),” katanya.

Menurutnya untuk menghindari efek negatif kemungkinan peningkatan konsentrasi gas di kemudian hari, masyarakat tidak menyalakan sumber api di sekitar lokasi. Aris mengatakan akibat adanya kandungan CH4/metana, menyebabkan mudah terbakar. 

"Kami menutup lubang sumur agar tidak terkontaminasi dan dimanfaatkan. Selain itu menunggu hasil laboratorium uji air (kandungan air) untuk tindak lanjut berikutnya,” pungkasnya. 

Baca Juga: Pilu Siswi SD di Sumenep, Diantar Ibu untuk Diperkosa Kepala Sekolah

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya