Sukmawati Bandingkan Nabi dan Bung Karno, NU Jatim: Ojok Kakean Polah!

Surabaya, IDN Times - Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar angkat bicara terkait polemik pernyataan Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri. Sebelumnya, Sukmawati melontarkan ucapan yang mengandung kontroversi pada Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri di kawasan Jakarta Selatan, 11 November lalu.
Putri presiden pertama RI Ir. Soekarno itu dianggap membandingkan Nabi Muhammad dengan sang ayah.
1. Minta Sukmawati tidak banyak tingkah
Marzuki tampak kecewa dengan pernyataan yang dilontarkan Sukmawati. Ia meminta agar Sukmawati tidak banyak bicara yang mengundang kontroversi. "Ojok kakean polah! (Jangan banyak tingkah!)," ujarnya usai peresmian gedung tetenger Markas Besar Oelama di Waru, Sidoarjo, Sabtu malam (16/11).
2. Nabi dan presiden tidak harus dibandingkan
Pengasuh Pondok Pesantren Sabillurrosyad, Kota Malang ini menilai, seseorang yang berakal sehat tidak mungkin mengeluarkan pernyataan tersebut. Ia menegaskan, Nabi tidak pantas dibandingkan dengan presiden.
"Gak perlu banding-bandingkan Bung Karno dengan Kanjeng Nabi," kata Marzuki.
Baca Juga: 3 Kontroversi Sukmawati Sebelum Bandingkan Nabi dengan Soekarno
3. Karena tugasnya juah berbeda
Marzuki menambahkan, seluruh umat Islam sudah paham kalau Bung Karno kalah jauh jika dibandingkan dengan Nabi Muhammad. Sebab, Rasulullah berperan tak hanya di duniawi, tapi juga di akhirat.
"Kanjeng Nabi levelnya dunia, bahkan dunia-akhirat. Selain Kanjeng Nabi, mungkin ada yang berperan di satu RT, di kabupaten, berperan di satu negara, itu sebatas dunia saja, gak sampai akhirat, menolong orang dengan syafaatnya sampai masuk surga. Nah, Kanjeng Nabi jauh lebih dari itu," jelasnya.
4. Yakin umat tidak terprovokasi
Marzuki optimistis bahwa mayoritas umat Islam di negeri ini tidak akan terprovokasi dengan pernyataan Sukmawati lalu merespons itu secara berlebihan dan mengganggu kondisi bangsa. Apalagi, banyak orang memaklumi kapasitas Sukmawati termasuk dalam perannya di negeri ini.
"Kalau ngukur seseorang dengan perjuangannya di NKRI, yang ngomong itu kan juga gak berjuang," pungkas Marzuki.
Baca Juga: PWNU Jatim: Untuk Kerukunan Boleh Salam Lintas Agama