Suharso Dicopot, PPP Jatim Berharap Tak Terjadi Konflik

Berharap lengsernya Suharso membawa berkah

Surabaya, IDN Times - DPW PPP Jawa Timur (Jatim) angkat bicara perihal dicopotnya Suharso Monoarfa dari Ketum PPP. Pencopotan itu sendiri diputuskan saat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten. Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori melihat, pencopotan Suharso merupakan dinamika yang ada dalam partai. Dia berharap tidak terjadi konflik yang berkepanjangan setelah Suharso dicopot.

"Dinamika politik di DPP diharapkan tidak melahirkan konflik," ujarnya Mujahid, Senin (5/9/2022). 

1. Konflik bikin lelah berakibat ke suara partai

Suharso Dicopot, PPP Jatim Berharap Tak Terjadi KonflikIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pengurus dan kader PPP di daerah, kata Mujahid, sudah lelah dengan konflik yang ada di tingkat DPP sejak bertahun-tahun lalu. "Kita masih ingat 8 tahun lalu konflik yang berkepanjangan, sangat melelahkan, dan berdampak pada suara PPP yang terjun bebas pada 2019," ungkap dia.

"PPP di daerah sudah trauma dengan konflik, dan konflik itu berdampak tidak baik. PPP kehilangan 5 juta pemilih sejak Pemilu 1999 itu karena lebih konflik internal," dia menambahkan.

2. Berharap lengsernya Suharso membawa dampak positif

Suharso Dicopot, PPP Jatim Berharap Tak Terjadi KonflikMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa (IDN Times/ Ilman Nafi'an)

Maka dari itu, sambung Mujahid, dinamika yang ada nanti pascalengsernya Suharso harus dimanfaatkan dengan baik. Sehingga dapat berdampak pada suara partai berlambang ka'bah saat Pemilu 2024 mendatang.

"Semoga dinamika ini tidak melahirkan mudarat. Kami butuh kearifan DPP bagaimana mengelola polemik ini menjadi sesuatu yang kreatif dan melahirkan kontribusi yang luar biasa," pungkasnya.

Baca Juga: Buntut 'Amplop Kiai', Kader PPP Jatim Minta Suharso Manoarfa Mundur

3. Suharso diberhentikan setelah dinilai membuat kegaduhan

Suharso Dicopot, PPP Jatim Berharap Tak Terjadi KonflikMenteri Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu 26 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Diberitakan sebelumnya, Suharso Monarfa diberhentikan dari posisi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Keputusan itu merupakan kesimpulan hasil musyawarah Pimpinan Majelis PPP, Senin, (5/9/2022). 

Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan, mengatakan Suharso dalam beberapa waktu terakhir telah menjadi sorotan dan membuat kegaduhan di internal partai. Pimpinan Majelis mengaku telah melayangkan surat ketiga untuk memberhentikan Suharso Monoarfa.

Nama Suharso sendiri belakangan kerap menjadi sorotan dari kalangan pesantren dan kader mereka. Salah satu kegaduhan muncul usai ia mengeluhkan adanya keharusan menyediakan amplop usai bertemu dengan para kiai atau ulama saat dirinya melakukan kunjungan ke sejumlah tempat. Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada, 15 Agustus 2022.

Baca Juga: Forum Warga NU Jombang Ancam Laporkan Suharso Soal "Amplop Kiai"

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya