Suara Lantang Ojol Perempuan, Sambat Harga Sembako dan BBM

Driver ojol menilai tarif terlalu murah  

Surabaya, IDN Times - Di tengah demonstrasi driver ojek online (ojol) dan taksi online di Surabaya ada seorang ojol perempuan yang ikut menyuarakan aspirasinya. Ialah Yolanda Sari. Dia berharap semua tuntutan massa yang tergabung dalam Front Driver Tolak Aplikator Nakal (Frontal) diakomodir.

1. Ojol perempuan sambat kebutuhan pokok naik, BBM rencana naik, ingin tarif ojol naik

Suara Lantang Ojol Perempuan, Sambat Harga Sembako dan BBMAksi demo Ojol di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Yolanda mengaku sudah sejak 2018 berprofesi sebagai ojol. Perempuan asli Surabaya ini harus narik ojek untuk menghidupi kedua anaknya yang masih bersekolah. Masing-masing kelas 8 atau dua SMP dan kelas dua SD.

Kebutuhan untuk pendidikan anak-anaknya serta sembako yang terus naik harganya pun membuat kegelisahan Yolanda kian menjadi. Ditambah rencana pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal inilah yang membuatnya ikut turun aksi agar tarif dasar ojol juga ikut dinaikkan.

"Minta naiknya tergantung tarif kilometer. Kemarin Kemenhub (Kementerian Perhubungan) mau naikin tapi gak jadi. Kecewa sama Kemenhub. Makanya ini demo semua. Pengaruh BBM mau naik minggu depan," ujarnya saat di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Aksi Demo Ojol di Surabaya Diwarnai Sweeping

2. Kebijakan rencana kenaikan tarif ojol dirasa kurang sesuai keinganan driver

Suara Lantang Ojol Perempuan, Sambat Harga Sembako dan BBMPengemudi ojek daring menurunkan penumpang di kawasan Jl. Kendal, Jakarta, Senin (8/6/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Sementara itu di tempat yang sama, Humas Frontal Jatim, Daniel Lukas Rorong menyampaikan kalau saat ini tarif dasarnya Rp6.400 per 0 - 4 kilometer (km) untuk pengantaran barang dan makanan. Sedangkan untuk orang Rp7.200 dengan jarak yang sama.

Nah, pemerintah melalui Kemenhub sebenarnya sudah akan menaikkan tarif dasarnya. Yakni Rp9.200 per 0-5 km. Menurut Daniel, kebijakan itu tetap merugikan. Karena di samping tarifnya naik, jaraknya pun ditambah.

"Ini jaraknya terlalu jauh. Harga naik tapi ditambah 1 km. BBM juga naik, tarif terlalu murah, gak sejahtera dan gak bisa menghidupi keluarga. Naik Rp10 ribuan Pertalite, ojeknya gak naik. Harusnya gak gitu," tegas dia.

3. Berharap juga ada Perda Jatim untuk lindungi driver ojol dan taksol

Suara Lantang Ojol Perempuan, Sambat Harga Sembako dan BBMInstagram.com/ojol_gibah

Daniel berharap, sebelum BBM naik, tarif dasar ojol maupun taksol juga ikut naik. Dia pengin tarifnya Rp9.000 per 0 - 4 km. Sementara Taksol, harganya juga diharap naik, karena saat ini tarifnya masih Rp11.000. Kalau ojol naik, tapi taksol tidak naik, Daniel khawatir timbul perang harga.

"Taksol harusnya naik dan semuanya naik," kata dia.

Daniel ingin Pemerintah Provinsi dan DPRD Jatim mengambil peran membuatkan Peraturan Daerah (Perda). "Kami ingin segera ada pembentukan perda. Deadline September sudah ada Perda. Paling tidak akhir tahun awal tahun udah mulai bisa (berlaku," pungkas Daniel.

Baca Juga: 740 Personel Polisi Berjaga di Demo Ojol Surabaya, Lalin Dialihkan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya