Soroti Kemiskinan, Khofifah: Penurunan Tak Sampai 1 persen

Kebanyakan masih terjadi di pedesaan

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menekankan agar panitia khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar berkonsentrasi pada pengentasan kemiskinan Jatim. Pasalnya, tingkat kemiskinan, khususnya di pedesaan dalam lima tahun terakhir dinilai stagnan.

1. Kemiskinan di pedesaan masih tinggi

Soroti Kemiskinan, Khofifah: Penurunan Tak Sampai 1 persenIDN Times/Ardiansyah Fajar

Khofifah mengatakan bahwa kemiskinan di Jatim saat ini angkanya 10,85 persen. Akan tetapi khusus di pedesaan masih sekitar 15,2 persen. Sementara di perkotaan mencapai 6,9 persen.

"Kami berharap 2024 akhir RPJMD ke depan, kemiskinan di pedesaannya dari 15,2 (persen) menjadi 11,2 (persen)," ujarnya usai rapat paripurna di Kantor DPRD Jatim, Kamis (14/3).

2. Penurunan kemiskinan pedesaan tak sampai 1 persen

Soroti Kemiskinan, Khofifah: Penurunan Tak Sampai 1 persenIDN Times/Musthofa Aldo

Gubernur perempuan pertama di Jatim menyebut dalam 5 tahun belakang ini, kemiskinan di Jatim khususnya di pedesaan stagnan. Penurunannya pun sangat sedikit. Tidak mencapai 1 persen, karena hanya 0,7 persen saja.

"Selama 5 tahun, jadi 2014 itu 15,92 (persen). Kemudian 2019 itu 15,2 (persen). Jadi 0,7 persen, gak sampai 1 persen di pedesaan. Tapi di perkotaan turun signifikan. Kita ingin di pedesaan bisa turun signifikan," kata Khofifah.

Baca Juga: Cegah Inflasi Harga Pangan di Jawa Timur, Ini yang Dilakukan Khofifah

3. Tingkatkan IPM di Jatim

Soroti Kemiskinan, Khofifah: Penurunan Tak Sampai 1 persenIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Selain pengentasan kemiskinan di desa, Khofifah menargetkan ada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). Dia berharap IPM Jatim bisa si atas rata-rata nasional seperti pertumbuhan ekonominya.

"Sekarang (IPM) urutan 15 (nasional) Di Jawa, masih paling rendah. Kita punya tekad untuk bisa meningkatkan IPM Jatim," ucap Khofifah.

4. Tingkatkan lama sekolah anak

Soroti Kemiskinan, Khofifah: Penurunan Tak Sampai 1 persenPixabay/Chantellen

Upaya peningkatan IPM tersebut dengan cara meningkatkan lama sekolah anak. Sekarang, lama sekolah anak di Jatim hanya 7,34. Artinya putus sekolah terjadi paling banyak ketika kelas 2 sekolah menengah pertama (SMP) semester 1.

"Sementara moderat di 2024 bisa 9,3, sudah masuk SMA kelas 1. Tetapi belum upaya menyisir kejar paket. Kita koordinasi pemkab agar kejar paket disisir betul. Dengan begitu ada percepatan yang lebih signifikan. Kita bisa jalankan wajib belajar 12 tahun," pungkas Khofifah.

Baca Juga: Bertemu Dubes Cina, Khofifah Akan Sulap Jatim Jadi Sentra Mawar

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya