Soal Ujian Khilafah, PWNU Jatim Tantang Kemenag Usut Tuntas

Surabaya, IDN Times - PWNU Jawa Timur (Jatim) angkat bicara tentang adanya temuan bahan ujian mata pelajaran fiqih yang membahas khilafah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kediri. Salah satu ormas terbesar di Indonesia ini pun menyanyangkan adanya hal ini.
1. Minta pemerintah segera menuntaskan kasus ini
Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib mengatakan, khilafah merupakan insiden yang telah berulang di negeri ini. Ia menyayangkan hal seperti itu masih ada meski Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah dibubarkan.
"Pemikiran khilafah masih terjadi," ujarnya saat konferensi pers di Kantor PWNU Jatim, Kamis (5/12).
Abdussalam pun meminta pemerintah menyelesaikan sumbernya. Ia menilai dalam kasus bahan ujian di MAN Kediri Utara, yang perlu diberantas ialah panduan dan kisi-kisinya.
"Jangan cuma sanksi (bahan soalnya) Itu hilir. Panduannya itu hulunya. Diusut siapa yang berikan panduan," tegasnya.
2. Minta selesaikan hulunya bukan hilir
Abdussalam pun meminta pemerintah menyelesaikan sumbernya. Ia menilai dalam kasus bahan ujian di MAN Kediri Utara, yang perlu diberantas ialah panduan dan kisi-kisinya.
"Jangan cuma sanksi (bahan soalnya) Itu hilir. Panduannya itu hulunya. Diusut siapa yang berikan panduan," tegasnya.
3. Tantang selidiki latar belakang pembuat soal dan penyusun panduan
Apabila penyusun dan pembuat panduan sudah diketahui, PWNU Jatim menantang Kemenag agar menyelidiki latar belakangnya. Jika memang diketahui ada yang melenceng, maka harus dibeberkan ke publik.
"Jangan cuma berwacana kemenag memberangus pemikiran radikal. Tapi action, segera deteksi," ucap Abdussalam.
4. Penyusunannya menjiplak
Sebelumnya, Kabid Pendidikan dan Madrasah Kanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan, hasil investigasi menilai kalau pembuat soal ngawur. Proses penyusunan soal ujian hanya menggunakan metode salin tempel atau copy paste dari buku panduan guru.
"Soal ini dibuat langsung oleh penyusun dan naik kepada percetakan. Terkait dalam konteks ini bahwa soal ternyata yang dibuat oleh penyusun fiqih ini hanya copy paste dari buku pegangan guru," katanya.
Tak sampai di situ, soal yang diujikan kepada para siswa sebenarnya juga tidak ada dalam pelajaran. Karena pada kurikulum mata pelajaran fiqih, bab khilafah sudah tidak lagi dimasukan dalam pembahasan.
"Setelah kami pelajari ternyata soal-soal itu tidak ada di materi pelajaran. Soal-soal ini yang ada di buku pedoman guru," imbuhnya.
Baca Juga: [EKSKLUSIF] Di Balik Video Reaksi Veteran Melihat Sumpah Khilafah