Sepanjang Januari-Agustus, 300 Ha Hutan di Jatim Dilalap Si Jago Merah

Karhutla terpantau di Banyuwangi dan Nganjuk

Surabaya, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) mencatat, sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2020 sudah 300 hektare lahan yang terpanggang si jago merah. Hal ini menjadi atensi Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono. Menurutnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi tiap tahun.

1. Karhutla terpantau di Banyuwangi dan Nganjuk

Sepanjang Januari-Agustus, 300 Ha Hutan di Jatim Dilalap Si Jago Merahpexels.com/Pixabay

Untuk tahun ini, Suban mengatakan bahwa BPBD Jatim telah menangani karhutla di Banyuwangi dan Nganjuk. Dia tidak menyebut rinci masing-masing lahan yang terbakar di dua daerah tersebut. Yang jelas, tahun ini karhutla sering terjadi di dua daerah itu.

"Beberapa kali ada di Nganjuk, Banyuwangi," ujar Suban, Kamis (20/8/2020).

2. Luas terbakar capai 300 hektare, tahun lalu tembus 23 ribu hektare

Sepanjang Januari-Agustus, 300 Ha Hutan di Jatim Dilalap Si Jago MerahKarhutla Dusun Sigumoi Sumut (Dok. BNPB)

Rekapan BPBD Jatim menyatakan, tahun ini sudah 300 hektare yang terbakar. Meski begitu, Suban berharap tidak akan meluas bahkan melebihi tahun lalu. Pada 2019, luas lahan dan hutan yang dilalap si jago merah mencapai 23 ribu hektare. Sekadar diketahui, Jatim memiliki 1,3 juta hektare lahan Perhutani.

"Semoga tahun ini agak lebih sedikit. Sampai hari sudah 300 sekian ratus hektare yang kebakar," kata Suban.

3. Jatim sudah lewati puncak kemarau tapi BPBD tetap siaga antisipasi karhutla

Sepanjang Januari-Agustus, 300 Ha Hutan di Jatim Dilalap Si Jago Merahpexels/pixabay

Suban menambahkan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jatim sudah melewati puncak musim kemarau. Dia tidak ingin berspekulasi soal kebakaran. BPBD Jatim sudah siap siaga menyiapkan peralatan untuk menghadapi karhutla.

Peralatan itu ialah mobil tanki air hingga sepeda motor telah disiagakan. Tujuannya menangani karhutla di wilayah dataran rendah dan medan yang mudah terjangkau. "Tapi kalau seperti tahun lalu itu diketinggian 1000-1500 di tebing rasanya kemiringan 60 derajat susah dijangkau. Makanya kemarin pinjam heli dari TNI," terang dia.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Sudah Buat Pemetaan untuk Cegah Karhutla 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya