Satgas Pangan Temukan Harga Empon-empon Naik 100 Persen di Pasaran

Banyak diburu orang untuk meningkatkan imunitas

Surabaya, IDN Times - Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Keputran Surabaya, Kamis malam (5/3). Pada sidak tersebut, mereka mengecek langsung harga empon-empon atau rempah-rempah yang dikabarkan meroket usai kabar virus Corona masuk ke Indonesia.

1. Harga empon-empon naik 100 persen

Satgas Pangan Temukan Harga Empon-empon Naik 100 Persen di PasaranSatgas Pangan Jatim gelar sidak empon-empon di Pasar Keputran Surabaya, Kamis malam (5/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Satgas pangan pun mendapati sejumlah temuan bahwa memang empon-empon melejit mencapai seratus persen. Salah satunya yakni di stan milik Halimah (35). Di lapak tersebut jahe merah yang semula dibanderol harga Rp40 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp80 ribu per kilogram.

"Sere sekarang Rp15 ribu (per kilogram), biasanya cuma Rp5 ribu. Temulawak juga sekarang Rp20 ribu (per kilogram), biasanya Rp7 ribu," ujarnya saat ditemui di lokasi.

2. Kondisi pasar dinilai masih normal

Satgas Pangan Temukan Harga Empon-empon Naik 100 Persen di PasaranSatgas Pangan Jatim gelar sidak empon-empon di Pasar Keputran Surabaya, Kamis malam (5/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Meski begitu, satgas pangan menilai kondisi di Pasar Keputran cukup normal. Namun diakui, ada beberapa komoditas seperti jahe merah, temulawak, dan bawang bombai pengirimannya minim dan belum seluruhnya masuk ke pasar. Sehingga, harganya merangkak naik.

"Secara bahan, beberapa ada kenaikan dan terkendali," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko usai sidak.

Baca Juga: Daya Tahan Tubuh Bagus Bisa Tangkal Corona, Ini Saran Profesor Unair

3. Belum ada temuan panic buying dan penimbunan

Satgas Pangan Temukan Harga Empon-empon Naik 100 Persen di PasaranSatgas Pangan Jatim gelar sidak empon-empon di Pasar Keputran Surabaya, Kamis malam (5/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Selain itu, satgas melihat sejauh ini belum ada kondisi panic buying di pasar tradisional Surabaya. Upaya penimbunan bahan pokok maupun empon-empon juga belum ada laporan.

"Penimbunan tentu kami melihat, di pasar itu stok bukan menimbun. Artinya stok rempah, sayur, dan buah cukup tersedia," kata Trunoyudo.

"Secara kondusif ketersediaan pangan di Surabaya terkendali," tambahnya.

4. Empon-empon diburu karena virus corona

Satgas Pangan Temukan Harga Empon-empon Naik 100 Persen di PasaranSatgas Pangan Jatim gelar sidak empon-empon di Pasar Keputran Surabaya, Kamis malam (5/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Kenaikan harga empon-empon, utamanya jahe, diakui pihak satgas pangan karena merebaknya virus corona. Pasalnya, komoditas yang satu ini dipercaya berkhasiat menangkal untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dengan sistem kekebalan tubuh yang bagus, segala jenis virus tidak akan mudah menyerang tubuh seseorang. Termasuk Covid-19.

"Iya, ada pandangan ini mampu meningkatkan imun tubuh, maka menjadi favorit," ucap Trunoyudo.

5. Kenaikan harga empon-empon dinilai wajar

Satgas Pangan Temukan Harga Empon-empon Naik 100 Persen di PasaranHarga empon-empon di Surabaya merangkak naik. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara itu, Kakanwil IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dendi Rahmat mengatakan, kenaikan komoditas seperti empon-empon di pasar Surabaya masih dalam tingkat yang wajar. Namun dirinya berharap baik konsumen maupun pedagang lebih bijak dalam menjual dan membeli sesuai dengan kebutuhan.

"Kami yakin Jatim sebagai provinsi yang surplus di berbagai komoditas, masih sangat kuat persediaannya sampai Lebaran," pungkasnya.

Baca Juga: Bisa Tingkatkan Imunitas, Harga Empon-empon di Surabaya Merangkak Naik

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya