RSLI Surabaya Rawat Pasien dengan CT Value Ekstrem, Varian Baru?

CT Value-nya berada di angka 1,8

Surabaya, IDN Times - Dokter spesialis patologi klinis sekaligus Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) Rumah Sakit Indrapura Lapangan (RSLI), dr. Fauqa Arinil Aulia, Sp.PK mengaku menangani pasien positif COVID-19 dengan CT value yang ekstrem. Nilai Cycle Threshold (CT) value pasien tersebut jauh di bawah rata-rata pasien COVID-19.

CT Value sendiri adalah salah satu indikator angka yang muncul saat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pasien COVID-19 adalah. Angka ini menunjukkan banyaknya siklus suhu dan materi genetik dari sampel lendir yang diambil. Semakin rendah CT Value seorang pasien, maka potensi penularannya akan semakin tinggi dan sebaliknya.

1. Ada pasien dengan CT value di bawah 5

RSLI Surabaya Rawat Pasien dengan CT Value Ekstrem, Varian Baru?Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

dr. Fauqa mengaku sedang merawat satu pasien Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan CT value hanya 1,8. Angka ini termasuk sangat rendah. Umumnya, kata dia, pasien positif COVID-19 memang memiliki CT Value di bawah 25, namun angkanya masih dua digit. Tak hanya dia, ada beberapa pasien PMI yang sudah dirawat 10 hari tapi CT value masih di bawah 15.

Lebih mengherankan, ada pasien dengan CT value rendah yang diketahui usai menjalani karantina selama dua minggu. Padahal teorinya, kata dia, ketika progresnya baik, CT value naik.

"Sedangkan sekarang ini kok malah kebalikannya, minggu kedua seperti mulai kembali terserang, dengan indikasi nilai CT value yang masih rendah, di bawah 25 bahkan di bawah 5," ujarnya, Kamis (9/9/2021).

2. Dugaan adanya varian baru mulai menguat

RSLI Surabaya Rawat Pasien dengan CT Value Ekstrem, Varian Baru?Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Fenomena ini pun memunculkan spekulasi tentang adanya varian baru. Dr. Fauqa pun belum bisa merinci lebih jauh. Sebab, pihaknya sendiri tengah menunggu hasil Whole Genome Sequencing (WGS) 78 sampel. Hal yang dilakukan sekarang, terus memonitor pasien dengan CT value rendah tersebut.

”Kita tidak bisa berandai-andai, semua masih menunggu konfirmasi dari WGS dari sampel yang kita kirimkan," katanya.

3. Tak perlu risaukan varian MU

RSLI Surabaya Rawat Pasien dengan CT Value Ekstrem, Varian Baru?instagram dr Adam Prabata

Meski begitu, ia meminta agar masyarakat tak perlu risau dengan munculnya varian baru, termasuk MU. Sebab, MU masih masuk dalam Variant of Interest (VoI) atau klasifikasi WHO. Varian yang masuk dalam VoI, kata dia, sifatnya masih sama dengan vairan lain, begitunya terapi penyembuhannya. "Jadi tidak perlu terlalu dirisaukan," ucapnya.

"Yang perlu kita waspadai adalah Varian of Concert (VoC), dan Varian of High Consequence (VoHC) yang sekarang memang belum ada," dia menambahkan.

Baca Juga: CT Value Gak Lagi Jadi Acuan Pasien COVID-19 Dinyatakan Sembuh 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya