Reaktivasi Rel Madura, Dekan UTM  Ingatkan Janji Politik Khofifah

Jalur kereta api bermanfaat bagi rakyat

Surabaya, IDN Times - Reaktivasi rel kereta api di Madura terus didorong oleh kepala daerah setempat, legislator hingga masyarakat. Pengamat politik sekaligus Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam mengingatkan kalau reaktivasi rel kereta api di Madura masuk dalam janji politik Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Tapi, ketika wacana reaktivasi kereta api Madura kembali menggema, mulai disuarakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Khofifah justru tak memberikan respons. Padahal, dihidupkannya lagi kereta Madura sangat penting untuk mengurai kemacetan dan mendongkrak perekonomian di Pulau Garam.

"Jalan ke arah sana (reaktivasi kereta) memang tidak mudah dan pasti akan penuh liku. Namun, itu akan membawa manfaat langsung kepada masyarakat. Gubernur harus sudah memulai untuk progress proyek ini, minimal reaktivasi kereta api madura yang lama terkubur menjadi hiasan sejarah Madura,” ujarnya, Selasa (14/3/2023).

“Madura memang butuh akses transportasi massal untuk mengurangi beban jalan transportasi darat nasional yang sering macet di titik pasar tradisional yang tumpah ke jalan,” dia menambahkan.

Jika reaktivasi rel kereta belum terwujud, kata Surokim maka kemacetan akan terus menghantui Madura. Pasalnya, beban transportasi akan terus meningkat sepanjang tahun. Madura membutuhkan moda transportasi massal yang bisa menjangkau semua wilayah dan berbiaya murah.

“Pembuatan moda transportasi darat lain seperti kereta api atau kereta listrik adalah langkah maju, apalagi dalam sejarah Madura moda transportasi kereta api sudah ada dan digunakan masyarakat,” ungkapnya.

Di sisi lain, Surokim melanjutkan, reaktivasi kereta akan memberikan banyak dampak positif. Khususnya membuka akses wilayah Madura timur yang memiliki banyak potensi sumber daya. Reaktivasi kereta juga membuat waktu tempuh ke Madura timur lebih efisien.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya