Ratusan Sapi di Jatim Terinfeksi LSD, Ribuan Kena PMK

Pemprov langsung genjot vaksinasi

Surabaya, IDN Times - Arus lalu lintas hewan ternak, khususnya sapi di Jawa Timur (Jatim) diperketat. Pasalnya, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) sedang menghantui para peternak. Kini, tercatat ada ratusan ternak terinfeksi.

Dinas Peternakan Jatim mencatat, saat ini ada sebanyak 992 sapi yang terinfeksi LSD di Jombang. Sementara untuk PMK, data pada Kamis (16/3/2023), total ada sebanyak 198.392 sapi terpapar. Rinciannya, 4.320 mati, 2.684 potong paksa dan 188.759 sembuh. Kasus PMK aktif sisa 2.629 sapi.

Melihat fenomena ini, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani mengimbau agar peternak lebih sering memeriksa sanitasi kandangnya. Menurut dia, sumber penularan ada pada sanitasi. "Jadi jangan sampai ada feses di kandang karena ini sumber dari penularan," ujarnya, Senin (20/3/2023).

Saat ini, sambung Indy--sapaan karib Kepala Dinas Peternakan Jatim- menggeber vaksinasi terhadap sapi-sapi di Jatim. Vaksinasi itu untuk pencegahan penyakit LSD dan PMK.

Selain vaksinasi, Pemprov juga punya Satgas PMK yang di dalamnya ada BPBD Jatim. Pemprov Jatim berupaya mencapai target penurunan PMK menargetkan hingga nol kasus di seluruh wilayah di Jatim.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, pihaknya tak henti melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK. Termasuk juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati.

“Target kita mewujudkan nol kasus di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur. Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK, kita juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati," katanya.

"Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan serta mengadakan razia di perbatasan wilayah lalu lintas hewan ternak yang akan masuk ke wilayah Provinsi Jatim," dia menambahkan.

Gatot menegaskan, titik razia dengan menyasar perbatasan dua provinsi di Jatim yaitu Jawa Tengah dan Bali dengan bekerja sama lintas institusi. Tiap hewan ternak yang mau masuk Jatim, ada tim yang memeriksa dari dinas peternakan.

"Lalu, kami menyemprot disinfektan dan teman kepolisian melihat berkasnya apakah distribusi hewan itu sudah sesuai dengan dokumen-dokumennya atau belum,” terang Gatot.

Masih kata Gatot, belakangan ini pihaknya juga siaga untuk mengawasi dan mengantisipasi lalu lintas sapi dari Provinsi Jateng yang masuk ke Jatim, atau sebaliknya guna menekan penyebaran kasus. Diharapkan, Provinsi Jateng juga melakukan hal serupa, agar diperoleh hasil maksimal.

“Karena kalau kita giat melakukan penyemprotan dan sosialisasi di sini, tetapi dari Jateng tidak, kan bisa kebobolan. Sehingga, kami minta kerja sama antardua wilayah ini harus secara baik. Sehingga, bisa mengantisipasi ternak dari Jateng ke Jatim atau sebaliknya,” pungkas dia.

Baca Juga: 9 Sapi di Kabupaten Blitar Terkena Penyakit LSD

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya