Raffi Ahmad Capres? Pengamat: Popularitas dan Elektabilitas Berbeda

Pengamat yakin Raffi tak tertarik

Surabaya, IDN Times - Raffi Ahmad dirumorkan didorong menjadi Calon Presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2024 mendatang. Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Airlangga (Unair), Ali Sahab pun berkomentar ihwal isu itu.

1. Ingatkan popularitas tak sama dengan elektabilitas, yakin Raffi gak mau nyapres

Raffi Ahmad Capres? Pengamat: Popularitas dan Elektabilitas BerbedaInstagram.com/raffinagita1717

Menurut Ali, sangat wajar jika partai menengah seperti PKS mengusung calon presiden dengan popularitas yang tinggi ditambah dengan finansial yang kuat. "Akan tetapi, perlu diingat bahwa popularitas tidak selalu berbanding lurus dengan elektabilitas. Sehingga apa yang dikemukakan PKS hanya candaan politik saja," ujarnya tertulis.

Ali meyakini, Raffi tidak akan menerima tawaran dari PKS. Karena hitung-hitungan peluang masih kecil dan belum punya pengalaman. Menurut dia, Raffi masih fokus mengembangkan usaha atau bisnis yang tengah digelutinya dibanding mengajukan diri menjadi Capres.

Baca Juga: Ketua DPP Sebut Raffi Ahmad Cocok Jadi Capres, Sekjen PKS: Belum Resmi

2. Masyarakat sudah pandai pilih Capres

Raffi Ahmad Capres? Pengamat: Popularitas dan Elektabilitas Berbedapotret Raffi Ahmad (Instagram.com/raffinagita1717)

Selain itu, sambung Ali, saat ini masyarakat Indonesia sudah pandai dalam memilih pejabat politik, utamanya Capres. Dia mengatakan, masyarakat tentu akan mempertimbangkan pengalaman pemerintahan dari calon presiden yang akan mereka pilih.

“Nah itu yang belum dimiliki oleh Raffi Ahmad,” ucap dia.

3. Parpol tak usung kader sendiri dianggap gagal

Raffi Ahmad Capres? Pengamat: Popularitas dan Elektabilitas BerbedaIlustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Ali juga menilai, partai politik yang tidak mengusung kadernya sendiri mengindikasikan partai telah gagal dalam melakukan fungsinya yaitu kaderisasi. Jika dalam memilih Capres partai politik hanya melihat popularitas tanpa pengalaman pemerintahan, kemungkinan besar akan mendapatkan kekalahan.

“PR besar partai politik untuk menghasilkan kader-kader yang mempunyai popularitas tinggi juga elektabilitas tinggi,” pungkasnya.

Baca Juga: Sederet Nama yang Masuk Bursa Capres, Terbaru Ada Raffi Ahmad

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya