Polemik di Tubuh PDIP Surabaya, Cucu Bung Karno: Itu Dinamika

Yakin kader tetap satu suara dukung Eri-Armuji

Surabaya, IDN Times - Drama internal PDI Perjuangan (PDIP) pada Pilkada Surabaya 2020 terus berlanjut. Penunjukkan pasangan calon (paslon) Eri Cahyadi-Armuji tidak bisa diterima oleh beberapa pihak. Alhasil, politikus senior PDIP Surabaya, Mat Muchtar hingga anak mantan Sekjen PDIP Sutjipto, Jagad Hari Seno justru mengalihkan dukungan.

Tak hanya itu, relawan yang lekat dekat dengan PDIP yakni Banteng Ketaton juga mendeklarasikan diri mendukung kubu Machfud Arifin-Mujiaman. Padahal, duet mantan Kapolda Jawa Timur dan Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya itu diusung delapan partai politik di luar PDIP.

Persoalan tersebut memaksa partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu menggelar konsolidasi. Tak main-main, cucu Proklamator Sukarno, Puti Guntur Soekarno ikut dalam konsolidasi pemenangan yang digelar di Hotel Grand Mercure, Surabaya, Minggu (15/11/2020).

1. Serukan kader bergerak door to door

Polemik di Tubuh PDIP Surabaya, Cucu Bung Karno: Itu DinamikaPuti Guntur Soekarno saat tiba di kantor DPD PDIP Jatim, Rabu siang (2/9/2020). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Puti menyerukan kepada semua kader PDIP di Kota Pahlawan supaya bergerak door to door alias dari rumah ke rumah untuk meyakinkan masyarakat memilih paslon Eri-Armuji. Melihat survei internal, Puti yakin dalam dua minggu ke depan elektabilitas paslon nomor urut 1 akan terus naik.

"Saya percaya konsolidasi oleh struktur partai sudah bergerak dan semakin menguat dan terlihat dari berbagai survei. Saya yakin dalam dua minggu ke depan jelang pencoblosan, elektabilitas bisa semakin berlari kencang," ujarnya.

2. Memenangkan Eri-Armuji sama halnya menjaga marwah partai

Polemik di Tubuh PDIP Surabaya, Cucu Bung Karno: Itu DinamikaEri Cahyadi (kiri) dan Armuji. IDN Times/Fitria Madia

Menjadikan Eri-Armuji menang di Surabaya, kata Puti, sama halnya dengan menjaga marwah partai serta Bung Karno. Sebab, Surabaya adalah kota di mana Bung Karno dilahirkan.

"Maka kemenangan PDI Perjuangan dan calon kita jadi sangat mutlak, karena ini marwah partai. Pemikiran dan ideologi partai itu menyerap pemikiran Bung Karno, dan Surabaya adalah kota kelahiran Bung Karno. Ini salah satu penyemangat, sehingga Kota Surabaya harus menang," tegas Puti.

Baca Juga: Bergejolak, Banteng Ketaton Laporkan PDIP Surabaya ke Bawaslu

3. Eri-Armuji dinilai bisa teruskan Risma

Polemik di Tubuh PDIP Surabaya, Cucu Bung Karno: Itu DinamikaTri Rismaharini (kiri). IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Puti menambahkan, Eri-Armuji punya segala kualitas yang dibutuhkan untuk meneruskan kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini yang juga kader PDIP. Dengan latar belakang pernah menjabat di Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri dianggap mengetahui bagaimana perencanaan-perencanaan dan eksekusinya.

"Dan itu semua yang sudah menjadi visi misi sejak Surabaya dipimpin Pak Bambang DH lalu Bu Risma. Jadi akan dipertahankan yang sudah baik dan ke depan harus makin dimantapkan," kata politikus yang pernah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jatim tersebut.

4. Polemik yang terjadi disebut hanya dinamika

Polemik di Tubuh PDIP Surabaya, Cucu Bung Karno: Itu DinamikaRapat konsolidasi pemenangan Eri-Armuji, Minggu (15/11/2020). Dok. Istimewa

Puti juga menanggapi soal adanya upaya memecah belah soliditas internal partai. Menurutnya, hal demikian adalah dinamika politik. Namun berdasarkan pengalamannya, ketika Megawati Soekarnoputri sudah memutuskan dan mengeluarkan perintah serta penugasan, maka semuanya akan satu derap langkah perjuangan memenangkan Eri Armuji. 

"Politik tetap berdinamika, tetapi tujuannya tetap satu, Eri-Armuji," pungkas Puti.

Di acara konsolidasi itu, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto hadir bersama Anggota DP RI Bambang DH dan Indah Kurnia. Juga hadir jajaran pimpinan PDIP Jawa Timur dengan Ketuanya Kusnadi; Wakil Ketua, Whisnu Sakti Buana; serta Sekretaris, Sri Oentari. Hadir juga Ketua DPC Surabaya, Adi Sutarwijono.

Baca Juga: Banteng Ketaton dan Pernyataan Seno Tak Pengaruhi Kesolidan PDIP

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya