PMI Asal Pamekasan Melahirkan Bayi Saat Menjalani Karantina

Sempat terjadi kepanikan, bayi lahir dengan selamat

Surabaya, IDN Times - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pamekasan, Hasanah melahirkan seorang bayi ketika sedang menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya, Kamis (22/7/2021). Proses melahirkan berjalan normal, meski sempat ada kepanikan.

1. Bermula dari adanya laporan kalau ada yang melahirkan

PMI Asal Pamekasan Melahirkan Bayi Saat Menjalani KarantinaPMI asal Pamekasan saat jalani proses karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Dok. Ist.

Peristiwa melahirkan di tempat karantina dibeberkan oleh Ketua Tim Trenggana Satpol PP Jatim, M. Solihin. Mulanya, ia bersama tim sedang bertugas di rumah isolasi OTG di gedung E2 Asrama Haji. Kemudian mendapatkan panggilan telepon dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Ada seorang PMI yang akan melahirkan," ujarnya.

Baca Juga: Dokter Muda Papua Meninggal Usai Melahirkan di Tengah Melawan COVID

2. Persalinan dibantu dokter umum dan Satpol PP

PMI Asal Pamekasan Melahirkan Bayi Saat Menjalani KarantinaIlustrasi. IDN Times/Mia Amalia

Mendengar kabar itu, Solihin dan anggotanya langsung melepas baju hazmat dan menyeterilkan diri dengan menyemport disinfektan ke seluruh tubuh mereka. Lalu, gedung B1 kamar 214 yang menjadi kamar karantina Hasanah yang hendak melahirkan.

"Proses melahirkan dibantu seorang dokter umum yang bertugas di poli Asrama Haji. Anggota kami siapkan air hangat dan mencarikan kain sarung karena seprei sudah banyak darah. Alhamdulillah prosesnya lancar dan bayi perempuan lahir pukul 08.20 WIB," terangnya.

3. Bayi sempat terlilit pusar, dirujuk ke RS Haji

PMI Asal Pamekasan Melahirkan Bayi Saat Menjalani KarantinaBayi yang dilahirkan oleh PMI asal Pamekasan saat jalani proses karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Dok. Ist.

Saat dilahirkan si bayi perempuan itu sempat terlilit tali pusar. Totalnya ada tiga lilitan di leher bayi, namun  bisa diatasi oleh dokter yang membantu proses persalinan. Ia bersama dokter pun membersihkan sang bayi dan membalutnya dengan kain ihram.

"Kami rujuk ke sebelah (RS Haji) karena lahir prematur maka perlu dirawat dengan inkubator," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Pemerintah Diminta Karantina Wilayah dan PSBB

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya