Penyakit LSD Ancam Sapi dan Kerbau di Jatim, Vaksin Masih Pengajuan

Belajar dari kasus PMK, masalah ini segera diatasi

Surabaya, IDN Times - Hewan ternak khususnya sapi dan kerbau di Jawa Timur (Jatim) dihantui ancaman penyakit baru bernama Lumpy Skin Disease (LSD). Ancaman ini muncul setelah ada temuan kasus LSD di Kendal, Jawa Tengah sekitar dua pekan lalu.

Kasus penyakit LSD yang menyerang sapi pertama kali muncul di Indonesia tepatnya di Provinsi Riau pada bulan Februari 2022. Dua minggu lalu, penyakit LSD dilaporkan sudah masuk di Kendal, Jawa Tengah.

Sebagaimana diketahui LSD adalah penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox. Penyakit LSD menyerang hewan sapi, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia liar.

1. LSD berbeda dengan PMK

Penyakit LSD Ancam Sapi dan Kerbau di Jatim, Vaksin Masih PengajuanBupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengintruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bergerak cepat melakukan pengecekan lalu lintas ternak di Kabupaten Kediri. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan kalau LSD berbeda dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit PMK penyebarannya melalui udara, sedangkan LSD ditularkan oleh vektor meliputi nyamuk, lalat penghisap darah dan juga caplak.

Kemudian, dampak yang ditimbulkan timbul tonjolan atau nodul 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh.

Munculnya nodul ini, diawali dengan demam hingga lebih dari 40.5 derajat celcius. Nodul pada kulit tersebut jika dibiarkan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif. Tanda klinis lainnya lemah, ada leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki.

LSD juga dapat menyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan hingga mengenai daging sapi. "Informasi yang kami dapat penyakit LSD ini cepat sekali menular dari kandang hewan sapi, dibandingkan dengan sapi lepas atau extensi," ujarnya, Senin (7/11/2022).

Baca Juga: Polisi Gercep Tangkap Si Kebaya Merah, Curanmor Gimana?

2. LSD tak menular ke manusia tapi dapat timbulkan kerugian besar

Penyakit LSD Ancam Sapi dan Kerbau di Jatim, Vaksin Masih PengajuanFoto- Antara

Meskipun tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia, Khofifah menegaskan, LSD berpotensi menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian yang ditimbulkan sapi antara lain kehilangan berat badan karena hewan tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit.

"Kalau sapi sudah terinfeksi LSD maka akan kehilangan nafsu makan, sehingga dagingnya menurun, selain itu dan susunya tidak bisa diproduksi lagi," kata Khofifah.

3. Instruksikan kepada daerah dan disnak kabupaten/kota ambil tindakan konkrit

Penyakit LSD Ancam Sapi dan Kerbau di Jatim, Vaksin Masih PengajuanIlustrasi ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Melihat hal itu, mantan Menteri Sosial (Mensos) ini menginstruksikan seluruh kelada daerah utamanya kepala dinas peternakan di 38 kabupaten/kota di Jatim agar mengambil tindakan konkrit. Supaya penyakit LSD tidak sampai masuk ke Jatim.

Langkah kongkrit yang dimaksud adalah dengan mempercepat vaksinasi LSD pada sapi perah maupun sapi potong di Jatim. Apabila ada sapi Jatim yang terindikasi terinfeksi LSD atau sudah tertular dengan vektornya, maka segera dilakukan memberikan vaksin.

"Belajar dari PMK, sebaiknya sapi di Jatim segera divaksin baik sapi potong maupun sapi perah," kata dia.

Pemberian vaksin untuk mencegah penyebaran penyakit LSD kepada sapi memang menjadi langkah konkrit yang harus ditempuh. Akan tetapi, stok vaksin untuk sapi di Jatim agar terhindar dari penyakit LSD masih dalam proses pengajuan.

Prof Wiku Adisasmito dari BNPB mengatakan vaksin LSD masih terbatas. Produksi vaksin ada di Afrika Selatan dan Mesir. Saat ini Pemerintah Australia sudah membantu dan menyiapkan 400 ribu dosis vaksin untuk wilayah Sumatra dan sudah dimintakan untuk Jatim sekitar 300 ribuan dosis vaksin tetapi minggu ini baru akan dikirim 50.000. Pemerintah menyediakan secara gratis.

Baca Juga: Kisah di Balik 5 Tempat Bersejarah di Surabaya, Kamu Sudah Tahu?

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya